Thursday, December 09, 2004

BIRU

Malam-malam dengan sinar lampu, bias biru menghabrur di langit.

TAKASHIMAYA


Thursday, November 25, 2004

PUISI: Kutemukan Kamu Bukan Kebetulan

Kutemukan kamu bukan kebetulan
Kutemukan karena kumencari
Meraihmu di luar diriku
Dalam batas rapuhku
Kucoba tatap kelembutanmu
Jauh di dalam rasa cemasku
Bagai angin senjakala
Yang membawa lalu angan sepi pelarianku

Ku tertatih bangkit dari keraguanku
Menatap lantang pada BAPAKU
KAU tahu segalanya.
Mengapa KAU hadirkan saat ini?
Bukan dahulu atau tidak sama sekali!!
KAU tahu segalanya
Kerinduan dan kerapuhanku

Kasih,
Kau hadir dalam adaku
Kau renggut saatku
Bukan karena kau
Tapi aku
Aku yang asing dengan diri sendiri
Aku menangis dalam kekalahanku
Aku lari….lari dengan luka-lukaku
Luka bahagia

Kulawan semua batas logika
Kuingin benih ini tumbuh dalam kesederhanaan
Sekeping saat dalam kehidupan
Yang memberi kecup hangat
Dalam letih lelah
Walau untuk itu aku akan terluka…
TUHAN, aku jatuh cinta

PS: sebuah puisi dari fila lama seorang teman.

Thursday, November 18, 2004

kolam ikan BAPAK

Telfon pagi itu membangunkanku dari tidur yang memang baru sebentar saja. Imsonia memang sering hinggap sekarang, apakah karena usia sudah diambang kepala 3, tidak taulah. Yang pasti telfon Bapak tidak hanya mengganggu tidurku, tepi juga Ine, ponakanku. Dengan serabutan, aku mencari HP, di meja gak ada, di tas…duh di tas, tas yang mana. Akhirnya dengan mata yang belum bisa terbuka penuh, HP dapat kuraih dari dasar tas laptop.

Kutekan tombol menerima, “ya Pa….” jawabku dengan sangat malas. “hallo Nang…sehat-sehat saja?”, Tanya Bapak. “Sehat Pa…kemaren jumat ketemu Sardo, dia juga sehat. Tadi malem paper yang Singapore selesei, udah terkirim dengan sukses.”

Kemudian percakapan lanjut kearah yang lain, percakapan kami selalu seperti ini, bagai seorang sahabat bicara dengan sahabat lamanya. Sampai akhirnya aku ingat akan kolam ikan Bapak. Beberapa hari ini siaran berita di TV dan Koran nasional mengabarkan kalo ikan yang dibudidayakan di karamba yang ada di sekitar Danau Toba terkena penyakit, katanya sih itu penyakit disebabkan oleh sejenis virus. Seperti virus lainnya, penyakit ini juga belum ada obatnya dan vaksinnya juga belum ditemukan. Selama ini aku yakin saja, kalo kolam Bapak tidak akan terkena penyakit itu. Karena kolam Bapak ada di anak Sungai yang sangat jauh dari Danau Toba.

“Bapak, ikannya gimana? Ndak kena dampaknya to?”. Lama Bapak terdiam, aku sangat khawatir menunggu, ketika hendak aku tanyakan lagi, Bapak sudah menjawab,”Kena juga loh,” sahutnya lemah. Waaa panik-lah aku….”Kok bisa Pak?” lalu Bapak bercerita tentang asal muasalnya; pemilik kolam, yang lokasinya tiga tempat di atas kolam Bapak, juga memiliki karamba di Danau Toba. Usahanya untuk menyelamatkan ikan-ikan karambanya adalah dengan membawa ikan tersebut ke kolamnya. Dengan demikian ikan-ikan itu menulari seluruh kolam yang ada di bawahnya. Yang namanya air sungai mengalir dari hulu ke hilir adalah pakem yang sudah tidak bisa ditawar lagi. Virus-virus itupun bergerak mengikuti arah air sungai.

Ya… namanya juga usaha, kita tidak tahu kapan bisa berkembang dengan cepat dan kapan goncangan datang. Bapak sempet sakit karena kejadian itu. Tidak ada yang bisa disalahkan, mengapa penyakit yang seharusnya berada jauh di danau Toba sana mampir di kolam Bapak. Sampai waktu Bapak menelpon, belum semua ikan mati. Sedangkan ikan pemilik kolam diatas Bapak sudah abis, mati massal beberapa hari yang lalu. Harapan akan mendapatkan untung pada masa lebaran ini hilang sudah, berganti mau busuk ikan yang belum hilang hingga kini. Seluruh teman-teman Bapak yang kolam ikannya sejalur merasa solider,saling menghibur. That’s what friends are for.

Mama cerita, kali Bapak sempat agak terguncang, ke dokter dikasih obat penenang. Untunglah hanya 2 kali minum, kondisi Bapak sudah kembali pulih, bahkan sudah bisa bicara ditelpon denganku, dengan tenang tanpa ada luapan emosi yang berlebihan mengenai bencana yang menimpa kolam ikannya. Menurut Mama, itu semua resiko orang yang ber’usaha’ dengan mandiri, tidak ada jaminan dari manapun. Hmmm… Bapak beruntung punya istri seperti Mama, tidak cerewet dan uring-uringan walau sudah kehilangan ‘uang’ berpuluh juta.

Bahkan Bapak dengan santai bilang begini, “walaupun begini, rencanamu bulan desember tetap saja, tidak ada berubahan, pasti ada rencana Tuhan diatas semuanya ini.” Sebuah keimanan yang sangat dalam, yang diperlihatkan dengan sikap bukan dengan kata-kata. Sebuah penyerahan yang sangat luarbiasa menurutku. Bagaimana tidak, rencana di bulan Desember itu bukan sebuah acara yang murah dan mudah. Sebuah acara pertama yang dilakukan di dalam keluarga Bapak, sebuah momentum yang menentukan keberlangsungan keluarga. Acara yang memang sudah lama sekali ditunggu oleh Bapak dan Mama. Acara yang aku harus menunggu lama dalam perenungan tiada batas, belajar melihat yang mana kebutuhan dan yang mana keinginan.

Kekuatan yang sangat luarbiasa dapat ku lihat pada diri Bapak, sebuah dorongan yang sangat menyentuh mata-bathinku. Sebuah pelajaran hidup yang sangat berharga, memang betapa Orangtua adalah perpanjangan tangan kasih Allah kepada kita. Lihat, lihat dengan sangat jelas, betapa kesusahan mereka tidak dibiarkan menjadi kesusahan kita anaknya. Diakhir pembicaraan, Bapak dan Mama berpesan, “Jangan kasih tau Ipen dan Sardo ya, mereka kan lagi skripsi, entar gak konsentrasi!”.

Jangan tanya gimana ‘rasa’ didalam hati ini! Rasanya seperti diremas tangan berduri. Perih nan dalam. Apa yang harus aku perbuat untuk membalas semuanya Bapak, adakah yang bisa aku usahakan untuk mengurangi sakit ini. Aku tidak akan menyalahkan kondisi, seperti yang Bapak ajarkan diawal pembicaraan tadi. Tapi beritahu aku apa yang bisa aku Bantu, apa yang bisa aku lakukan ditengah keterbatasanku! Bapak… kami sangat menyanyangimu…sungguh…

Air mata menetes pelan, pada saat HP kumatikan. Thanks God, You give us the best parents of the world. Thank you GOD, Thank you My Lord.

Thursday, October 28, 2004

Pelihara Anjing

Patty... itu nama anjingku. Pompom putih, betina. Sekarang masih di Kelaten ditemuin dengan Coco, pompom jantan berwarna coklat. Tapi belum berhasil, belum ada Patty or Coco yunior hingga sekarang.

Tapi yang ingin saya tulis bukan tentang Patty ato Coco, tapi tentang perumpamaan yang pernah diceritakan oleh Cikgu.

Katanya:
Memelihara anjing itu sangat lucu, dia begitu setia dan sangat paham siapa tuannya dan siapa orang asing. Juga sangat paham jika diajak bermain dan mengerti ketika diberi makan. Sekekor anjingpun sangat tahu berterima kasih pada Tuannya untuk segala sesuatu yang telah diberikan oleh Tuannya.

Namun, semua itu akan hilang jika anjing terkena rabies, sejenis penyakit yang biasanya dikenal dengan 'anjing gila'. Maka dia akan menggigit siapapun, bahkan tuannya yang sedang memberikan makanan kepadanya. Pada kondisi yang seperti ini, rasa kasihan pada anjing kesayangan juga harus dihilangkan, karena akan membahayakan nyawa pemiliknya dan juga orang disekitarnya. Jika dengan rasa kasihan anjing gila kita lepas, maka dia akan menyerang kita dengan sangat buasnya. Sehingga anjing itu harus disingkirkan, atau diikat hingga mati. Ada juga yang langsung mematikan anjing yang sudah positif terkena 'penyakit anjing gila'. Semua itu bertujuan utuk menjaga keselamatan, bukan karena kesadisan.

Perumpamaan ini diceritakan Cikgu karena sebuah perasaan yang mungkin lebih parah dari 'gigitan' anjing gila yang dialaminya beberapa waktu ini. Sebuah perasaan sakit dihati yang susah disembuhkan karena obatnya tidak tersedia di apotik manapum, bahkan serum yang menyembuhkannya pun belum ada. Uang sebanyak apapun tidak mampu mengobati luka dihatinya.

Ada keheranan yang tidak terjawab, mengapa Cikgu membiarkan situasi atau kondisi yang mengakibatkan sakit di hatinya dengan kondisi yang sangat parah itu? Salah satu alasan adalah karena rasa kasih-an....kasih dan kasihan. Sehingga Cikgu tetep mau berbagi dengan tulus dan iklas sambil berharap waktu akan menyelesaikan semuanya. Namun apa yang dirasakannya kini, adalah buah yang harus ditelan, buah yang berasa pahit dan sakit di hati, akibat rasa 'kasih/an' tetapi salah dalam pemilihan 'objek' yang harus dikasihi/ani.

Nasi sudah menjadi bubur, itulah yang kini dirasakan oleh Cikgu. Sakit dihati belum ada obatnya, merenunglah Cikgu dan menghasilkan cerita tentang memelihara 'anjing yang terkena penyakit anjing gila'. Dalam sekali maknanya. Aku hanya diam saja tidak komentar setelah mendengarkannya.

Cikgu apakah sebuah kata MAAP dapat mengobatimu? Harus dimana kita mencari kata itu? adakah yang menjualnya? Mahalkah harganya? Apa kita sanggup memdapatkannya?

Cikgu, sudahlah. Kalau kita kembali ke perumpamaan anjing: Anjing itu tidak akan sudi terkena penyakit, apalagi penyakit anjing gila. Mungkin lingkungan yang membuat dia terinfeksi penyakititu. Penyakit yang mematikan perasaan dan logika keanjingannya. Penyakit yag membuat anjing lupa akan segalanya, hanya kegilaan yang membabi-buta, menyerang adalah tindakan yang terbaik untuk menyelamatkan dirinya. Gong-gongan dan salakan yang keras dan kasar adalah efek dari kegilaan itu juga. Tapi itu bukan pilihannya, mungkin lingkungan yang memilih dia untuk terjangkit 'penyakit'.

Sekali lagi sudahlah Cikgu, habis waktumu menyesalinya. Sekarang yang penting adalah mengobati diri sendiri. Badanmu memiliki antibody bawaan, yaitu melawan rasa sakit dengan 'memaapkan'. Susah, ya emang!!! Namanya juga mengobati diri sendiri, pasti lamaaaa dan sakiiittt! Tapi dijamin, dengan bantuan temen-temen, pasti akan pulih. Badai di hati akan cepat berlalu.

OKS....

Saturday, October 23, 2004

SABTU NAN SIBUK

Siapa yang bilang klo sabtu masa-masa santai setiap minggunya. Jangan salahkan aku klo agak sinis begitu. Mungkin saja Anda tidak setuju dengan pendapatku ini. Tapi pengalaman, beberapa sabtu ini adalah hari tersibuk dalam seminggu.

Yang masih jelas dalam ingatan adalah kejadian 2 sabtu kemaren hingga sabtu ini.

2 minggu yang lalu, Prodi Arsitektur membuat seminar yang bertema 'rumah untuk semua' kerjasama dengan Habitat Indonesia. Cukup sukses acaranya. Saya menjadi salah seorang moderator sesi, untunglah sesi kedua pikirku. Ternyata karena keterbatasan SDM, maka aku juga merangkap menjadi MC.... Menjadi moderator bukanlah cita-citaku, sebab aku pengen jadi pembicara. Tapi apa daya pekerjaan dengan Bappeda membuat aku tidak bisa membagi pikiran dan menulis. Yang paling tidak kucita-citakan adalah menjadi moderator pada sesi yang speakernya adalah wong londo....bule Amrik!!!! Tobat aku....persiapannya bikin semewen....lebih senewen dibandingkan dengan persiapan presentasi kelas bahasa inggris.

seminggu yang lalu, berharap bisa tidur seharian...atau berbenah kamar kost-kostan lah kalo lagi rajin. Tapi...ya ampun.....harus menguji skripsi!!!!! mulai jam pertama dan berakhir jam 15.00.... pulang dah loyo dan tertidur dengan sukses..what a saturday night...ugh!!!

Hari ini, seharian mengerjakan pekerjaan Bappeda. PAgi-pagi dah ketemu dengan pimpinan pekerjaan. Siang nyusun strategi penyelesaian. Sore hingga jam ini [18.25] ngeprint, ngopi dan menyusun draft laporan akhir. Mhmmmm....asyik juga sih sambil dengerin musik dari radionya YM...*menghibur diri ni....*

Besok....jangan tanya Bo'.... tidak berbeda dengan hari ini.....tiada bedanya!!!
So, selamat menikmati malam minggu teman-teman....
semoga tidak terjebak pekerjaan seperti diriku.

Friday, October 22, 2004

Presiden Baru Indonesia

Ini adalah gambar sosok presiden Negara Kesatuan Republik Indonesia: Susilo Bambang Yodhoyono [SBY]
Presiden pertama yang dipilih langsung oleh rakyat Indonesia. Sosok yang akhir-akhir ini menjadi sorotan dengan berbagai cara pandang; dipuja-dihujat, dipercayai-dikhawatirkan, diangkat-dijatuhkan. Baik oleh media maupun perseorangan.
Namun ada satu kesamaan si penyibir dan si pemuji, semuanya menyandarkan banyak hal di bahunya. Perbaikan bangsa baik secara fisik maupun moral. Beban yang beratnya tidak terhingga. Sehingga sangat ironis bagi saya melihat, mendengar dan membaca berita-berita yang mencari celah dan kekurangan SBY. Siapa yang mampu memperbaiki negara ini hanya dengan menjabat sebagai presiden? Tidak ada!!!! Dia hanya manusia biasa yang dipilih menjadi pemimpin.
Pemimpin itu dibutuhkan bukan untuk menyembuhkan borok-borok yang sudah menahun, tetapi merangkul kita semua, rakyat Indonesia untuk sama-sama mau berusaha melakukan pembenahan disana-sini! Pemimpin diperlukan dalam memberikan arahan, visi dan misi yang jelas dan mudah dimengerti.
Selamat bekerja Bapak Presiden....
Semoga harapan rakyat yang telah memilih Anda memberikan masukan dalam penyusunan rencana strategis perbaikan negaranya ini.
Saya sebagai anak bangsa mendukung, dengan sepenuh hati!

Thursday, October 21, 2004

IS GOD EXIST?

A man went to a barbershop to have his hair cut and his beard trimmed.
As the barber began to work, they began to have a good conversation.
They talked about so many things and various subjects.
When they eventually touched on the subject of God, the barber said:
"I don't believe that God exists."
"Why do you say that?" asked the customer.
"Well, you just have to go out in the street to realize that God doesn't exist. Tell me, if God exists, would there be so many sick people? Would there be abandoned children? If God existed, there would be neither suffering nor pain I can't imagine a loving a God who would allow all of these things."
The customer thought for a moment, but didn't respond because he didn't want to start an argument.
The barber finished his job and the customer left the shop. Just after he left the barbershop, he saw a man in the street with long, stringy, dirty hair and an untrimmed beard. He looked dirty and unkempt. The customer turned back and entered the barber shop again and he said to the barber: "You know what? Barbers do not exist."
"How can you say that?" asked the surprised barber. "I am here, and I
am a barber. And I just worked on you!"
"No!" the customer exclaimed. "Barbers don't exist because if they did, there would be no people with dirty long hair and untrimmed beards, like that man outside."
"Ah, but barbers DO exist! What happens is, people do not come to me."
"Exactly!"- affirmed the customer. "That's the point! God, too, DOES exist! What happens is, people don't go to Him and do not look for Him.
That's why there's so much pain and suffering in the world."

This Story is sent by bang Bonar. Nice story, it's delight me. I do belive God is exist! He always here beside me, wisper in my heart, listen to my pray, touch me when I fall and show me His ways.
How mighty is my LORD....

Saturday, October 02, 2004

MEMBERI DENGAN HATI

Trend acara televisi swasta saat ini rupanya mengarah ke reality
show. Banyak acara baru bertema tersebut dibuat saat ini, salah
satunya yang saya saksikan minggu kemarin. Dalam acara tersebut, ada
seorang aktor yang akan menggoda orang-orang tertentu secara acak.
Apabila orang yang digoda tersebut `mau' melaksanakan kegiatan yang
diminta oleh si aktor, dia akan mendapatkan hadiah uang Rp 1 juta.
Kegiatan ini direkam dari jauh dengan hidden camera, sehingga
tidaklah mungkin bagi si korban tahu bahwa sebenarnya
dia `dikerjain'.

Yang luar biasa adalah pada bagian terakhir. Si aktor dengan pakaian
yang keren dan berlagak orang kaya, mengaku habis dicopet dan
kehilangan dompet. Uang yang dia punyai tinggal Rp 300. Dia ingin
sekali membeli teh botol yang berharga Rp 800. Karena itu dia
berkeliling di satu daerah tertentu mencari `mangsa', yang mau
dimintai uang Rp 500. Dari beberapa orang yang dimintai uang,
kebanyakan menolaknya. Bahkan beberapa orang memandang dengan rasa
curiga.

Sampai pada suatu saat si aktor ini menghampiri seorang pengemis di
pinggir jalan. Pakaian pengemis itu sangat lusuh. Kedua kakinya pun
kelihatan cacat berbalut perban putih. Dari raut mukanya, kelihatan
bahwa kehidupan ini sangat menderanya. Si pengemis ini duduk si dekat
parkir sepeda motor. Ada beberapa orang yang lewat di dekatnya
mungkin merasa iba, dan melemparkan kepingan uang logam. Untuk
mengumpulkan uang logam yang dilemparkan tersebut, si pengemis ini
terpaksa menyeret tubuhnya setengah merangkak.

Sang aktor kemudian langsung mendekati si pengemis dan menceritakan
masalahnya. Yang luar biasa adalah, si pengemis ini tanpa berpikir
panjang langsung menyerahkan uang Rp 500 tersebut kepada si aktor.
Wow ….. saya yang menyaksikan acara tersebut sampai merinding
sendiri. Anda bisa bayangkan, bagaimana berharganya uang Rp 500
tersebut bagi si pengemis, dan dia dengan sukarela mau memberikan
kepada orang asing yang tidak dia kenal. Setelah uang Rp 500 tersebut
diberikan, akhirnya si aktor mengaku bahwa sebenarnya acara tersebut
adalah acara reality show, dan si pengemis mendapat hadiah Rp 1 juta.

Dalam wawancara berikutnya, si aktor bertanya, apa sebenarnya motif
si pengemis itu dengan sukarela memberikan uang kepada orang asing.
Si pengemis menjawab ,"Saya ini sudah bertahun-tahun hidup dari
pertolongan orang lain. Orang mungkin sudah menganggap saya sampah
masyarakat. Tapi hari ini, saya bangga, karena saya masih DIBERI KESEMPATAN UNTUK MENOLONG ORANG LAIN YANG MEMBUTUHKAN"

Friday, October 01, 2004

sehat itu MAHAL

Kesehatan akan sangat berharga jika kita sedang sakit.
Kadang kesehatan menjadi terlupakan jika badan dalam keadaan sehat.

Hari Minggu, sepulang dari gereja, Andika deman tinggi. Kita yang duduk disebelahnya saja bisa merasakan ‘panas’ badannya. Aku langsung mengkompresnya dengan air dingin dan bertanya-tanya dengan rewelnya,’perutnya sakit gak? Pusing? Mau makan apa? Nasi goring?!!!! Tidak bisa, cukup makan bubur dan sop!’
Malamnya, sepulang kondangannya RINI, Andika sudah tidur dengan nyenyaknya.

Senin, dilalui tanpa ada keluhan yang berarti dari Andika. Hanya sepotong kalimat bingung yang dilontarkan pada Depete, ‘perutku ndak enak Bang!’ Malamnya Andika malah keluar malam ama temannya. Ya, sehingga kami semua berpikir bahwa every thing’s under control! Wajar dia menampik ketika hendak dibawa check-up ke dokter.

Tapi selasa, sehabis mandi sore, Andika keluar beli makan malam, Sate Ayam. Tapi seluruh makanannya dia muntahkan kembali. Berulang-ulang, tapi emoh diajak ke dokter. Yang ditakuti sebenarnya bukan dokternya, tapi suntik yang sering dipakai orang-orang rumah sakit. Sampai jam 10 malam, masih saja tidak mau ke RS. Sekitar jam 11 malem, Depete kembali ngajak ke RS dan Andika mau.

Di rumah sakit Panti Rapih, Andika langsung ditangani dr. Lucia. Setelah diperiksa, keputusanya adalah DISUNTIK. Misuh-misuh, Andika gak mau opname, maunya pulang dan istirahat di rumah saja. Gantian aku yang misuh2 ama depete, kok gak bisa memberikan alas an dan memaksa Andika untuk opname barang sehari-dua hari. Sebagai anak kost, sulit bagi kita untuk menyediakan makanan yang sehat dan bersih.

Rabu pagi, Depete telat menjemput, karena Andika sudah tidak kuat lagi menahan sakit perutnya. Langsung saja diopname di RS Panti Rapih dan mengabari orangtuanya. Setelah diperiksa lebih lanjut, sakit yang membuat Andika demam dan sakit perut adalah radang usus buntu akut!
Wealaah…. Selama ini Andika cuman makan entrostop dan oralit! Pantas saja jadi akut, karena tidak segera mendapatkan pengobatan yang diinginkan, malah cumin makan obat diare! Salah obat tuh…
Sekarang, Andika sedang menunggu hendak dioperasi. Butuh persiapan yang panjang, karena kemaren sempet dehidrasi. Semoga operasinya berjalan lancar –amin-.

Pelajaran yang bisa diambil adalah jangan takut pada suntik dan dokter! Lebih takutlah dengan penyakit yang mungkin terlihat sepele pada awalnya, tetapi fatal akibatnya.

Friday, September 17, 2004

MENDENGAR CINTA

Manusia memang makhluk rumit. Dan suka aneh sendiri.
Hal-hal yang pingin kita omongin, atau yang harus
kita bilang, justru malah nggak pernah kita ungkap.
Parahnya lagi, kita terbiasa pake simbol-simbol atau
kata-kata lain buat nunjukin arti sebenernya.
Walhasil, seringnya maksud kita itu jadi nggak
terkomunikasikan dan bikin orang lain ngerasa bete,
nggak disayang, nggak dihargai.

ya sih, ada saat-saat kita ngerasa nggak nyaman
mengekspresikan cinta yang kita rasa. Karena takut
mempermalukan orang lain, atau diri kita sendiri,
kita ragu buat bilang, "I love you". Jadinya, kita
menyampaikan perasaan itu lewat kata-kata yang lain;
"jaga diri baik-baik", "belajar yang
bener","hati-hati di jalan", "jangan ngebut",
"jangan lupa makan".

Tapi sebenernya, itu cuma opsi-opsi lain dari
perkataan yang sesungguhnya; "saya sayang kamu",
"saya peduli sama kamu", "kamu sangat berarti buat
saya", "saya nggak mau kamu terluka".

So, nggak ada salahnya kita coba MENDENGARKAN CINTA
lewat kalimat-kalimat yang dikatakan orang lain.
Ungkapan eksplisit itu penting, tapi bagaimana kita
mengungkapkannya bisa jadi jauh lebih penting.
Setiap pelukan bermakna cinta meski kata-kata yang
keluar sangat berbeda. Setiap perhatian yang
diberikan orang lain menyimpan cinta walau bentuknya
kaku, atau mungkin kasar. Yang pasti, kita harus
mencari dan mendengar cinta yang ada di baliknya.

Seorang ibu bisa ngomelin anaknya karena nilai rapot
atau kamar yang berantakan. Si anak mungkin hanya
mendengar omelannya. Tapi kalo dia bener-bener
MENDENGAR, dia bakal mendapatkan cinta di sana.
Kepedulian dan cinta ibunya muncul dalam bentuk
omelan. Tapi gimana pun juga, itu adalah cinta.

Seorang gadis pulang larut malam, dan akhirnya dapet
kuliah gratis dari bokapnya. Gadis itu cuma nangkep
kemarahan sang bokap. Tapi kalo dia mencoba untuk
MENDENGARKAN CINTA, dia bakal menemukannya. "Kamu
gimana sih, Papa jadi khawatir sama kamu," kata
bokapnya. Tau nggak, itu sama aja dengan "Papa
sayang dan peduli sama kamu. Kamu sangat berarti
buat Papa" yang sayangnya, nggak tersampaikan dengan lisan.

Kita mengungkapkan cinta dalam banyak cara - hadiah
ulang tahun, pesan-pesan kecil, dengan senyuman,
dengan air mata. Cinta nggak hanya ada dalam
kata-kata, tapi juga dalam diam. Dan seringkali kita
menunjukkan cinta dengan memaafkan orang yang nggak
mau mendengar cinta yang kita sampaikan.

Masalah dalam "mendengarkan cinta" adalah kesulitan
dan keterbatasan kita untuk mengerti bahasa cinta
yang dipakai orang lain. Yang kerap terjadi, kita
jarang mendengarkan orang lain. Kita mendengar
kata-kata, tapi kita nggak mempertimbangkan ekspresi
atau tindakan-tindakan yang mengiringi kata-kata
itu. Sering juga kita cuma bisa mendengar hal-hal
negatif, penolakan, kesalahpahaman dan mengabaikan
cinta yang menjadi dasarnya.

Dengerin deh, cinta-cinta yang ada di sekitar kita.
Kalo kita bener-bener berusaha mendengarkan, kita
bakal temui bahwa kita sebenarnya memang dicintai.
Mendengarkan cinta bisa membuat kita sadar bahwa
dunia ini adalah tempat yang begitu indah.

Cinta adalah anugerah.
Membuat kita tertawa.
Membuat kita bernyanyi.
Membuat kita sedih.
Membuat kita menangis.
Membuat kita bertanya "kenapa?"
Membuat kita menerima.
Membuat kita memberi.
Dan yang paling penting, membuat kita hidup.

Bukanlah kehadiran atau ketidakhadiran yang penting;
kita nggak perlu merasa kesepian meski kita sedang
sendiri. Sendiri itu perlu, lho. Dan itu jangan
sampe membuat kita jadi kesepian. Yang jadi masalah
bukan berada bersama seseorang, tetapi berada untuk
seseorang.

Jangan pernah ragu nyatakan cinta. Jujurlah dengan
apa yang kita rasa dan katakan. Nggak ada ruginya
mengekspresikan diri. Ambil kesempatan untuk
mengungkapkan pada seseorang betapa pentingnya dia
buat kita. Lakukan, buat perubahan, hindari
penyesalan.

Satu lagi,..... tetaplah dekat dengan kawan dan
keluarga, karena mereka udah berjasa membangun diri
kita yang sekarang.

" Cinta memang ada untuk ditebarkan. Dan saat cinta
yang kita berikan diterima, atau dibalas, itulah
saat hidup menjadi penuh makna. "

Sumber : --- * Arsip Hidup * ----
Kiriman Efod untuk terangduniamail.

Tuesday, September 14, 2004

JIKA DALAM PENANTIAN

Menanti adalah bosan! Itu kata saya... seperti kali ini, saya menanti sesuatu yang belum pasti. Nah...betapa bosannya.
Pada masa penantian, lebih baik melakukan sesuatu daripada hanya menunggu saja...
Sesaat sebelum ini, ada tulisan yang lumayan memberi semangat!
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Coklat
tanah, tetap, stabil, konsentrasi, penyembuhan, pembersihan, bekerja dengan binatang di rumah, kewanitaan (fikirkan tentang bumi)
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
karna kebetulan aku pake baju warna coklat, kotak-kotak kuning dan biru... Jadi bisa tetep konsentrasi, walo dalam penantian. [haaa!!! apa hubungannya]
*ya ndak ada, yang pentingkan gw gak bengong dalam penantian...weeee*

Friday, September 10, 2004

Untuk INDONESIA dgn CINTA

DOA KAMI..

Kami rindu melihat Indonesia
Pulih dari semua problema
Hidup dalam jalan kebenaran-Mu
Pancarkan terang kemuliaan-Mu

Kuucapkan berkat, atas Indonesia
Biar kemuliaan Tuhan, akan nyata

Bagi bangsa ini kami berdiri
Dan membawa doa kami kepada-Mu
Sesuatu yang besar, pasti terjadi
Dan mengubahkan negri kami

Hanya nama-Mu Tuhan ditinggikan
Atas seluruh bumi.............

Kadang aku bertanya,
"apa ada orang yang benar-benar tahu secara jernih masalah yang ada di negaraku ini"
"apa benar bahwa negara ini sangat kacau akibat kekayaan ragam budaya dan agama"
"apa iya.... keragaman hanya menunjukan perbedaan dan perselisihan!"
"apa betul jika hendak membela 'kebenaran' dengan melakukan 'pembunuhan'?"
Baiklah kita tidak memandang kekayaan ragam budaya sebegai perbedaan yang memisahkan, yang mengotakkan, tetapi sebuah perbedaan yang meria-kan ikatan persaudaraan, menambah wawasan dan mengasah kepribadian...
Ayo saudaraku---mari kita perbaiki negeri ini!!!!

*sebuah renungan untuk Indonesia, ketika bom masih mengguncang ketika keracunan makanan maish menjadi berita sehari-hari dan ketika biaya pendidikan sangat tinggi*

*foto2 bisa dilihat dengan mengklik judul!

Wednesday, September 08, 2004

LAGU HARI INI


Saat menjelang
Hari-hari bahagiamu
Aku memilih diam dalam sepiku
Saat mereka tertawa diatas pedihku
Tentang cintaku yang telah pergi tinggalkanku
Aku tak peduli, sungguh tak peduli
Inilah jalan hidupku
Reff:
Ini AKU, kau genggam hatiku
Simpan didalam lubuk hatimu
Tak tersisa untuk diriku, habis semua rasa di dada
Slamat tinggal, kisah tak berujung
Kini ku kan berhenti berharap!
Perpisahan kali ini untukku
Akan menjadi kisah “sedih yang tak berujung”

Ini lagu dari albumnya Glenn Fredly yang baru. Pertama dengar di kontrakan DePeTe! Lagunya melo, memberi sebersit rasa bersalah. Ah mungkin hanya perasaanku saja!

Tuesday, September 07, 2004

15 AGUSTUS 2004

Bangun, mandi dan berangkat pagi sekali, rencananya jam 5 dah dirias…kami nyampe jam 6 kurang seprapat *bikin panic*. Dibedakin, digincuin dan mata diberi bulu palsu *gelid eh*. Trus pakai seragam…ijo-ijo persis seperti nama gedung resepsi [Seragamku ada cerita sendiri, ceritanya tuh baju kegedean, baru tak fitting 30mnt sblm berangkat, akhirnya di-sum sama Hotma, temen se-kost. Dan lihatlah hasilnya…. Lumayankan]Selesai dirias kita ngitip pengantin yang sedang dirias dan berpose manis di pintu utama rumah keluarga Linda. Mumpung dandanan masih fresh dan kita masih pada cantik…
Pelaminan Ijab di kediaman Kel. Linda.
Jam 9.00 prosesi dimulai, kami menjalankan tugas dengan ‘baik’. Tamu-tamu sudah banyak dan kami berdiri di ambang pintu ketika ijab dilaksanakan. Syukurlah, semuanya berjalan dengan lancar. Setelah itu, acara makan yang dilaksanakan dengan system USDEK. Kami makan di ruang ganti, alasannya supaya gak ketahuan ‘gragas’ ha-ha-ha… Apalagi makanannya emang enak banget…. Terutama Selada dan Ice Cream. .
Jam 11 siang, kita berangkat ke Regol Ijo, tempat resepsi Pernikahan Linda & Antok. Ketemu dengan mbak Sintha, Punto dan Dini. Ada juga Adit yang datang bareng adiknya. Ada Pak Bobby, Bu Dwita dan Tata. Makanannya jangan diragukan….TeOPe eui…. Salah satunya Tengkleng….sedap
Arch 95 mana nih?! Muncullah Yoga, Andro, Jopay, Wini, dan Sigit sang ketua angkatan dengan istrinya….reuni kecil-kecilan… ternyata masih sama seperti dulu semasih kuliah…
Jam 3 pesta bubar, dengan hati riang dan perut kenyang.. Ke hotel, mandi [weeekk, lem bulu mata gak mo bersih] dan pulang disetir-in salah satu PSK Linda.
Yogya, kami pulang dengan senang….

+++++berat badanku, bertambah selalu…..[parodi dari lagunya Glenn]+++++

Semoga langgeng sampe tua ya…. I love both of U.

14 AGUSTUS 2004

--A journey to a wedding--
Kami [Rully, Rini & I] berangkat jam 17.30 wib ke Solo naik starlet Rini, disupirin Rully, *gw duduk manis aja dibelakang*. Dengan kecepatan penuh, kami nyampe jam19 kurang dikit. Setelah nyasar sana-sini, akhirnya kami nyampe di Hotel DANA. Setelah dapet kamar, langsung dandan dan berangkat ke Rumah Linda untuk acara pengajian. Pengajian kami lalui sambil icip makanan yang disediakan. Yang kami serbu: nasi uduk, lontong tahu, dan cambuk rambak.
CAMBUK RAMBAK adalah makanan yang terdiri dari lontong yang disiram bumbu kacang yang digiling halus, rasanya seperti pecel dan sekeping rambak.
Setelah kenyang, pose dulu ama calon pengantin. Lihatlah betapa sumringah….say cheese…..clik!

AKU & LINDA

Friday, September 03, 2004

LINDA & ANTOK

Kedua sahabatku ini menikah pada tanggal 15 Agustus 2004 lalu. Senang melihatnya, bahkan beberapa diantara kami yang dulu sering bareng, masih tidak percaya, sebutlah Rully dan jopay, mereka masih geleng kepala sambil berkata, "kok iso yo....".
Lah kalo aku sendiri sudah melihat bahwa mereka serius ketika mulai pacaran. seneng aja melihat dua orang unik pacaran dan sekarang menikah. Keunikan itu yang mereka perlukan sebagai bumbu dalam rumah tangga *hug sok teung...!*
Aku memakai pakaian ijo, yang bertanda 'panitia', tugasnya menerima serah-serahan dari pihak pengantin pria, yaitu antok. seneng melihat Antok dengan lancar mengucapkan rentetan kata-kata ketika ijab dan seneng melihat semuanya berjalan dengan lancar, hingga acara puncak bagi tamu: makan2.

to be continue...(mau pulang...lapar)

manusia URBAN

Ternyata jadi orang urban tidak selamanya enak. Sebab, sebagai orang urban, pekerjaan juga dikerjakan dengan mengunakan peralatan urban. peralatan urban sangat berbeda filosofi bekerjanya dengan peralatan tradisional. contohnya saja untuk membajak sawah, yang urban alat bajaknya dioperasikan dengan mesin dan bahan bakar, sedang alat tradisionalnya cukup dengan alat yang dioperasikan oleh sapi.
Memang tidak dipungkiri, banyak pekerjaan yang berhasil diselesaikan dengan mudah dan cepat dengan peralatan urban. Mau cetak, tinggal enter, mau bikin foto tinggal jepret, dsb. Informasi juga sangat cepat diakses dengan peralatan urban, seperti TV, Radio dan Internet. Kita tidak hanya hidup dan berkarya didunia nyata, tapi juga di dunia maya, yang menjadi dimensi 3.5 (dimenasi ke 4 kan waktu). Sangat beruntung yaaa...
Beberapa hari yang lalu, aku mengalami: tidak enaknya tergantung pada peralatan urban. Mungkin karena diperlakukan ala peralatan tradisional, laptop-ku gak mau di booting. ada sesuatu yang hilang sehingga tidak dapat dideteksi oleh sistem window. PANIK.. itu satu kata yang menjelaskan keadaanku pada saat itu. Bagaimana dataku, proyek yang belum slesei. Foto-foto kenangan, surat-surat dari teman, duh...game yang bikin aku relax ataupun game yang bikin pusing....nilai-nilai mahasiswa juga ada disitu....waduh!!!!
Ternyata aku sebagai orang urban, belum memperlakukan perlengkapan urbanku sebagaimana mestinya. Sehingga kini aku bisa mengatakan bahwa aku belum menjadi seorang urban yang sepenuhnya. Masih separuh2, ato sebutlah sebagai semi-urban. Mengoperasikan perlengkapan digital dan electronik aku dah bisa, tapi belum bisa merawatnya. Tv kalo siarannya gak jelas, endak semeng/puas kalo gak ngotok bodynya. HP kalo sinyalnya kecil, pasti diguncang-guncang, diputar-putar, sampe merasa puas (padahal sinyalnya juga belum tentu membaik).
Bagaimana dengan anda? seberapa urban-kan anda?

Monday, August 23, 2004

MY YOUNGEST BROTHER

Namanya SARDO, berkaitan dengan tempat dia dilahirkan. Keras kepala, susah diatur, ambisius dan dominan! *same like me-lah*. Dari mana 'kami' mendapatkan sifat 'buruk' itu!?
Bapak, hidupnya penuh perjuangan. Semangatnya dan kejelian berspekulasi membuatnya menjadi seperti sekarang ini. Wawasan yang luas, menjadi paling tahu semua adalah dia.
Mama, dari keluarga yang sangat demokratis, *kecuali ttg agama, sangat otoriter*, masa remajanya dilewati di berbagai sekolah di sumatera dan di jawa. Selalu punya cita-cita, walo itu hanya membeli selusin sendok-garpu!
Dan kami, memang hasil kolaborasi mereka... like father like son, like parent like children

*tidak akan jauh buah dari pohonnya*

serunya kalo jauh pada kangen-kangenan, tapi kalo pulang...brantem mlulu.... Mungkin klo gak brantem gak seru kali ya.... keras kepala ketemu keras kepala:eyel-eyelan!!! yang menang?! MAMA....itu pasti. *ibu jendral lebih berkuasa dari jendralnya kan?!*

KERO'AN dan JAMU

Salah satu cara untuk menyembuhkan masuk angin adalah KERO'AN. Caranya dengan mengoleskan balsem di punggung dan menggosoknya secara horizontal mulai dari tengah punggung ke samping kiri atau kanan. Hasilnya berupa relief duri ikan yang berwarna merah. Emang sih, agak sakit.... tapi kero'an ini bikin ketagihan. sakit bisa ditahan, dibayar dengan tidur yang lelap sepanjang malam.
Malem minggu yang lalu, aku dikero'in ama Lenny, temen kost, pasalnya 4 hari lembur terus dan ketiduran di lantai *tidur pa pingsan g jelas!!!*. merahnya bukan kepalang..... takjub deh melihat relief yang tercipta. Bau balsem dan punggung yang anget langsung membuai mata untuk tidur. Nikmat sekaleee...
Pertama kali mengenal keroan pas ngekost di Patra Indah, atas anjuran Nina ceriwis yang paling doyan direko'in. yang ngerokin Tari, suaakiittt buanget pertamanya. Tapi manjur re'! Besoknya langsung bisa tancap lembur lagi. Dan itu masih terasa hingga keroan terakahir, walo yang ngerokin beda uwong effeknya tetep top.
Depete suka ngelarang, katanya itu berbahaya, karena mengosok kulit dan proses itu melukai kulit. *makanya sakit!!!*. Dia menganjurkan untuk minum obat jamu, yang iklannya:"orang pinter, minum---tit-----". Tetep aja kekeh gw keroan.... Yah...pengobatan yang murah meriah dan tidak makan waktu, serta effeknya langsung kerasaaaaa...
Masuk angin?! keroan ajah....sambil minum itu jamu: 'ORANG PINTER, KEROAN & MINUM---TIT-----"
Dijamin sembuh!!!! *tidak semua yang kamu baca itu bener, yang bener: orang pinter, pasti gak masuk angin!* alias hidup sehat!!!
ya gak?????



Thursday, August 19, 2004

Pesta Batak

Foto ini aku nemu pas search digoogle image dgn keyword 'batak'. *mohon ijin untuk yang punya...* Jejeran perempuan [biasa kita sebut dengan INANG] yang membawa 'tandok' dikepalanya. ---tandok adalah kantong dari pandan yang dirangkai sedemikian rupa dan tingginya sekitar 30-40cm, diisi dengan beras---. Biasanya inang-inang akan berjajar seperti di foto jika ada upacara adat, baik itu manten, kelahiran maupun kematian.
Melihatnya aku jadi ingat Mama di Siantar yang masih melakukannya jika ada sodara, kerabat ato tetangga yang pesta... Beliau tetap mampu berjalan dengan lincah dengan tandok yang berisi beras dikepalanya, pake sarung dan sendal --biasanya yang jelek, daripada ilang di pesta--- Aku....mana bisa coy!!! mungkin perlu belajar... budaya ini yang perlu dilestarikan.... supaya tidak ikut-ikutan prasmanan...
Mah....apa kalo aku nikah ada inang yang bawa tandok juga yaaa.... emoh ah kalo pake international style!!1
Miss U Ma....

GEMPA

Hari ini sekitar pukul 14 kurang dikit, kantor terasa berguncang.... dengan segera kami (aku dan Budsus) menyadari bahwa peristiwa ini adalah gempa bumi. Segera kami bergegas hendak turun ke lantai 1. Namun sebelum sampai ke tangga, gempa sudah berhenti..
Peristiwa ini mengingatkan aku gempa terdahsyat yang pernah aku alami, beberapa tahun yang lalu. Pada saat itu, aku, T, Tante K ada diruang bu Sita, D ada di ruang MPKD yang terletak di lantai 3 gedung arsitektur UGM. Goncangan sangat "terasa" karna kami dilantai 3...
Pengalaman itu membuat aku tidak panik menghadapi gempa hari ini...

Life is full of surprises, earthquake is the surprising for this afternoon..

Wednesday, August 18, 2004

USDEK

USDEK, istilah ini diperkenalkan Rully dan Rini pas pesta nikahnya Linda-Anthok. USDEK berasal dari:

U-----unju’an

S-----sop/salad

D-----dahar

E-----es krim

K-----kundur

Tata cara resepsi nikah ala solo.... Pas nikahannya Linda-Antok diterapkan pas resepsi akad nikah....enak dan kenyang banget!!!!

Sampe-sampe pas resepsi di regol ijo udah gak doyan makan (jarang-jarang loh).... dan menyesal (tuh kan)! Karena gak icip tengkleng......

Tengkleng oh tengkleng.....

Friday, August 13, 2004

MY PET:patty

Namanya Patty, jenis pompom yang dihibahkan oleh Pak Setyo setahun lalu. Patty berasal dari kata PATI, sebuah kota kecil di Utara Semarang, Jateng kota asalnya Patty. Oleh Lucia, namanya ditambahkan bak nama bidadari : PATRICIA ANINDITA.... *kalah bagus deh namaku*....
Sesuai dengan namanya, pastilah dia betina. Bulan Mei lalu diungsikan ke Klaten untuk ketemu ama pejantannya. Namanya Coco *karna warnanya coklat*. Begitu sampai di Klaten, langsung Patty disambut oleh Coco, mereka saling berlompat-lompatan. Senang melihatnya, dalam hatiku, wah....cepet neh dapat Patty2 kecil.
Belum tau hasil coco-patty gimana, sudah banyak yang nembung 'anaknya' Patty; Pak Topo, Bu Umy Ekonomi, Ibu yg di rektorat, Ibu yang di Biro II....lah emangnya si Patty bisa punya anak berapa?!

Besok minggu Patty akan ku jemput! Kangen rek..... walo suka nakal tapi Patty tetep lucu. Buktinya, Patty sering menjadi ‘alat’ bagi Raja, Pesta, Kardo untuk berkenalan dengan cewe-cewe...hi-hik....

----anjingnya lucu ya ....------ Iya...bole kok kenalan, namanya Patty------hei...peti...peti----nama mbaknya sapa, patty juga pengen kenalan-----

Nah, begitulah kira-kira situasinya, mhmmm....mhmmmm......

Patty selalu membawa cerita....

Thursday, August 12, 2004

RIGHT TIME IN THE RIGHT PLACE & WITH THE RIGHT PERSON

*PUCUK DICINTA ULAM TIBA*

Hari ini aku lupa bawa dompet ke kantor. Lapar dan ingin membeli sesuatu di koperasi, eh, dompetnya tidak ada!! Hmmm, nasip, seharian bakal lapar nih....sungutku.

Dengan kesibukan dan keasyikan, akhirnya aku *lupa* dengan rasa lapar –belum lagi dengan urusan dengan multi visi yang tidak kunjung selesai- akhirnya mbak Othie datang dengan wajah kuyu, sambil berkata, “Meng...ayo maem...”.

Aku menyahut, “mau, tapi aku gak bawa uang....”

Mbak Othie, “makan ndak pake uang, ayuh to, maen di echo....”

Sesampainya di Echo, aku pesen cap-cay goreng dan Mbak Othie pesen nasi goreng ayam (sebelumnya nas-gor hongkong, tapi abis..!).

Trus mbak Othie nambah pangsit kuah....duh selera makannya...

Lagi konsentrasi maem, eh ada pak Wawan.....

Spontan aja aku ngomong, “makasih lo pak, traktirannya enak...” (memalukan hihihi...)

Pak Wawan, “oh iya, maemnya apa saja?” si Tukang Jual langsung menyodorkan kertas pesanan. Pak Wawan, “masih ada tambahan gak?”

Mbak Othie menjawab dengan lancar, “nak pak!”

Pak Wawan membayar bon makanannya dan makanan kami, aku dan mbak Othie koor, “matur nuwun pak....sering aja, boleh call ke 120”

Nah....siapa yang bilang aku bakal kelaparan seharian.....

‘Burung diudara pun diberiNya makan, apalagi Imel yang manis ini...”

Tuesday, August 10, 2004

Lupa & Pelupa

Lupa-------suatu yang sangat manusiawi! Tidak ada manusia yang pernah tidak 'lupa'.
'Pelupa' adalah sebutan bagi orang yang sering lupa....

hari ini aku lupa dan sepertinya dalam proses menjadi pelupa....
tiiidddaaaaakkkkkk!!!!!


Monday, August 09, 2004

TANGGAL 8 AGUSTUS

Kemarin, tanggal 8 agustus 2004, Bapak memberikan nasehat kepadaku...
yang intinya, 'jaga diri, dimana-mana ada godaan'.

Nasehat -menurutku- itu mennyiratkan kekhawatiran pada putrinya yang masih mbalelo! mengapa mbalelo? karna masih menunda pernikahan!

Bapak, saya baik-baik saja kok....

Saturday, August 07, 2004

wik-N

Wik-N kok ya sama saja ama hari lain!
tetep bekerja keras, sampe sore....

week end doesn't mean you can go home early to prepare some 'slow and fun' activities!

Friday, August 06, 2004

INDONESIA:bhineka tunggal ika

bagus untuk 'mengingatkan' kembali tentang keberagaman kita.

asking for help

hingga hari ini aku belm bisa menampilkan foto di blog.
sudah download picasa+hello.
tetep aja tidak bisa, duh....repotnya....
hello-nya gak mau loggin, katanya ada error disektor mana gitu.

ada yang bisa bantu gak ya...???

mAAN:abstract:SILVER TOWN, KOTAGEDE

The location of Kotagede is in the southeast of Yogyakarta. This area is the beginning of the Yogyakarta city, Indonesia, and now a day Kotagede is a small sub-district of Yogyakarta. It was a historical city. Kotagede was the capital city of Mataram Islam Kingdom in 1600s. Then Sultan Agung, the third King of Mataram, moved the capital city to Pleret, Bantul in 1640s. Then Mataram Kingdom divided into two kingdoms, Ngayogyakarta Hadiningrat, as Yogyakarta and Kasunanan Surakarta, as Solo.

As an old city, Kotagede leaves many kinds of artifacts, that show us the greatest of Mataram Islam Kingdom. Mataram inherited pattern of the city, such as Alon-alon, Mosque, Market that surrounding the Royal House [the Palace]. This unique configuration is used by many Java’s city, such as Yogyakarta, Solo, Demak, Cirebon, etc.

The Buildings show us the print-foot of Kotagede’s history, which strengthen the impression as an old capital city. We can see the building’s form change from noble house into houses for common people and commercial buildings. Building’s style was collaboration between Hinduism, Javanesse and Islamic.

There was Kalang, who came from Majapahit Hinduism Kingdom. So, they weren’t the native of Mataram. The King requested them to fulfill their needs of art. After the movement of the capital city, they became rich from their job as silversmith and carver. They carved silver, gold and wood. They built luxurious house in 1700s with Hinduism and Javanesse architecture. In 1800-1900s, then Joglo coming up. Joglo is Javanese traditional building, with small mosque [musholla] and Arabic ornaments.

Rumah Kalang [the Kalang’s House] have it’s own changes. During 1920-1930s, the Kalang built luxurious houses with European Baroque style. In that period, Indonesia was still a colony of the Dutch. The Kalang were monopolized to handle the private pawnshops, diamonds and opium trading.

We still can see Rumah Kalang, Joglo and others kind of building along Tegal Gendu Street, they lay from the public market to the west side of Kotagede. The buildings are not original anymore. There are some renovations on facade, form of building, style, etc. Each owner had done renovation as their own perceptions, and needs. The renovations could be caused by changing the function from a house to a commercial building.

This paper will describe the owner’s interpretations about their buildings; house, shop, silver industries. Does the Kotagede’s history become a guide for them to do renovation? Or they just make renovation only for what their needs. This paper will shown us what people interpretations about Kotagede. All data is important to make guideline for conserving Kotagede.

:::mencoba menjadi berani:::

COBA

Eh, aku ndak bisa buka blog beberapa hari ini.
gak bisa loggin!
something wrong! but, I don't know....

LEMBUR

Lembur adalah istilah yang menyatakan seseorang bekerja melebihi jam yang sudah ditentukan.

Banyak hal yang menyebabkan lembur, bisa saja karna emang pekerjaannya buanyak sekaleee, bisa juga karna pekerjaannya gagal, sehingga harus mengulang kembali, dsb.

Akhir-akhir ini, aku lembur, karna banyak pekerjaan. Bukan hanya faktor banyak pekerjaan, tetapi juga karena ‘apa’ yang akan dikerjakan itu tidak ada yang jelas. Biasalah pekerjaan yang dilakukan oleh kelompok sering begitu.

Yang diperlukan pada waktu lembur adalah: daya tahan tubuh dan daya tahan berpikir!

Sehingga, kalo lembur, perlu memperhatikan:

Pola makan yang sehat. Biar dikata lembur, jangan sampe lupa makan. Banyak sayur dan buah. Ada lagi, susu dan air putih, supaya tidak sakit pinggang!

Bekerja dengan senyum. Menikmati pekerjaan sangat penting disini, sehingga seluruh perkerjaan merupakan suatu karya, bukan hasil dead-line.

Tim work yang solid, ini penting untuk membangun atmosfir kerja. Tidak ada ketimpangan dan saling mendukung sesama tim. Kesalahan salah satu tim akan berakibat pada tim yang lain. So, jangan pernah malu bertanya.

Setelah lembur, istirahatlah yang cukup, sapa tau besok masih perlu lembur lagi.

Beberapa orang mengaku, sehabis lembur selalu makan telur setengah mateng.

Aku...tidak pernah. Gak kuat baunya itu to’.

Yang selalu kulakukan setelah lembur adalah tidur, pules dan lama.

Biasanya, begitu nyampe kost, langsung tidur, tidak pake mandi... cuman ganti baju plus minum air putih buanyak....

Paginya pasti seger dan siap untuk bekerja lagi.

Mhmmm....sekarang, aku cuman mandi sekali sehari. Hihi....

Wednesday, August 04, 2004

SELAMAT ULANG TAHUN imel

Hari ini aku berulang tahun. Syukur kepada JC, Allah Bapa yang masih dan selalu memberikan kejutan menarik setiap hari hingga hari ini, permulaan angka 28 dalam hidupku.

Apa hadiah yang sudah kutrima:

Banyak ucapan selamat, doa yang disertai peluk dan cium dari semua yang mengasihi-ku.

Banyak SMS mulai pukul 00.00 hingga sekarang

Ada serabi dari Ayahanda PWY

Ada coklat dari Arabia

Hadiah-hadiah yang sangat berharga bagiku!

Ada lagi ini,

Email dari panitia mAAN, Shanghai. Abstrak-ku diterima!

Ya Bapa pengasih,

---di waktu petang, pagi dan tengah hari aku cemas dan menangis, dan Ia mendengar suaraku [Maz 55:17]---

Sekali lagi, selamat ulang tahun Imel.....

God Love You

Monday, August 02, 2004

I LOST MY WORD

Thursday, July 29, 2004

BERFIKIR & MENIKAH

Berfikir sudah menjadi kegiatan sehati-hari manusia. Tidak perlu mengeluarkan kata-kata, cukup dengan lintasan khayal sudah dikatakan sedang berfikir. Jika sudah tidak mampu lagi berfikir, kita bisa meragukan apakah dia mampu mencerna lingkungannya dengan baik dalam perbuatan.

Dari kegiatan berfikir itu, diantaranya ada yang liar, khayalan kosong sekedar menyenangkan hati, tapi kadang ada ide yang cemerlang, yang membutuhkan perlengkapan dan kemampuan otak pada tahap berikutnya. Ide cemerlang biasanya menimbulkan hasrat untuk mewujudkannya, yang kita kenal dengan Visi. Dalam pencapaiannya, kita menyusun strategi, yang kita sebut dengan Misi.

Namun adakalanya rencana yang sudah kita susun dengan strategi yang matang bisa bubrah hanya karena kesalahan kecil saja. Misalnya, seperti hari ini, saya ingin lembur pekerjaan laporan studi tamansari dan shopping, dan rencana itu tidak terlaksana dengan baik hanya karna AC mobil kantor!

Loh kok bisa?! Ya bisa saja, siang tadi harus ke seturan bareng Pak Tom untuk survey ruangan untuk lokakarya. Udara jogja sangat panas, panas sekali. Begitu masuk ke mobil, AC-nya menyala dengan sangat kencang dan mengarah ke ubun-ubunku. AC tidak segera ku pindah arah, karena aku harus menerima barang-barang yang akan dibawa ke seturan.

Hasilnya, kepalaku nyut-nyut, pusing bukan main. Pengen mumun juga neh...

Maklum, ndeso, gak kuat ama AC.

Dan sekarang tidak bisa lembur, hilanglah waktu kerjaku 5 jam. Untung –hik orang indonesia banget- ada Ferro ama Artha yang mengerjain skema, cadd, dll.

Terkadang Visinya juga udah jelas, Misinya yang masih penuh tanya.

Contohnya, menikah. Menikah adalah perkataan yang lebih tepatnya permohonan orangtuaku yang hingga sekarang masih pada tahapan ‘proses’.

Dengan logika yang sangat dikedepankan, aku dan orangtua berdiskusi dan berdebat tentang waktu yang tepat untuk menikah! Sebuah komunikasi yang baik menurutku, karena hasilnya sangat demokratis. Bapak mengerti apa konsepku tentang pernikahn dan menerimanya. Ibuku lebih lagi, maklum Mama dibesarkan dikeluarga yang sangat demokratis. Senang dan bangga, karna aku punya orang tua yang punya pemikiran ke depan, mengerti ‘masalah’ orang muda.

Tapi semuanya bubrah, hanya karena ARISAN!

That small community give some advices to my parents, the way how to push me to get married as soon as possible!

And they practise all they advice, and it really burning me...

Kenapa kamu menikah? Karna aku berfikir, aku harus menikah!

Itu saja....

Maksudnya: jangan banyak tanya dulu!!!

Wednesday, July 28, 2004

mati lampu

Life is full of surprises!

The burning of my bording house’s electric is a surprise for today.

Monday, July 26, 2004

GGRRRHHHH

Setiapkali abis marah...pasti ada rasa sesal....
Sekarang ini seiring dengan berjalannya proses, yang menjadi sasaran amarahku adalah orang yang berbohong...*yang lain2 aku cendrung gak pedulian*

Sekuat tenaga dan pikiran aku akan menahan diri.

Caranya:
satu: minum air putih banyak-banyak lalu menghela napas panjang-panjaanngg.
dua: memejamkan mata sekitar 30 detik
tiga: dinner yang enak, seperti di cak koting...bebek goreng plus sambel pedesss ..
empat: bersujud doa lalu tidur...
lima: kalo gak bisa langsung tidur *masih empet*, baca komik, Buku Fira Basuki ato Ayu Utami. (terutama parasit lajang)

see...selama setengah tahun ini aku baru marah yang gak bisa ditahan pada Ratu dan Anne.
abis itu [jujur] menyesal!

Sunday, July 25, 2004

TABLE MANNER

Hari Minggu yang lalu aku belajar makan ala western. TABLE MANNER. Seru aja, soalnya dengan 45rb rupiah dapet pelajaran 'makan' dapet makanan komplet, mulai appetizer, main course ampe dessert.

Mulainya acaranya sih ngaret 1 jam, -aku sendiri ngaret 20 menit, in the rush dari gereja-. Pelajaran pertama berupa ceramah, tentang tata cara dan sopan santun di dinner formil.
Perut lapar, tapi masih juga di`ceramahi` dengan berbagai teori 'makan'. Akhirnya acara utamanya coming.....makan dengan mempraktekkan teori tadi!

Lumayan lama juga makannya...mulai dari hidangan pembuka hingga penutup, 1.5 jam-an.. ternyata susah juga...

Budaya lain....selalu menarik....
sama seperti makanannya...

iya ndak...
-imel-

Thursday, July 22, 2004

kantorku rumahku

Sehari-hari aku menghabiskan waktu di ruang kerjaku, disalah satu pojok di kantor fakultas teknik lantai 2. Luas teritoriku 2x2 m dari total ruangan 6x7 m. Ada sebuah meja kerja warna abu-abu dan kursi berwarna coklat muda, sangat tidak matching warnanya, tapi nyaman untuk bekerja. Tempat aku meletakkan semua perlengkapan bekerja.

Dinding pembatasnya partisi kayu yang diberi profil kuning dan ijo tua. Partisi ku tempeli dengan print-an fotoku, DePeTe, ferro dan foto bersama Artha, aku dan Dadit. Ada Panil item tempat nempel agihan pekerjaan, dead-line kata-kata bijak.

Ada meja komputer, yang diatasnya kertas hasil koreksian semester lalu, buku yang harus dibaca untuk persiapan pengajaran semester depan, kotak berisi charger laptop dan handphone dan mouse rusak...
Ada tanggalan ukdw, lengkap dengan hari liburnya, 1 rak dan 2 lemari kecil, yang diisi dengan buku, maket, kertas file binder.
Ada botol aqua, pensil warna, kotak pensil, dan sebuah printer tua (BJ210SP).
The best part adalah kabel LAN internet, yang tinggal colok langsung bisa menjelajah cyber space....gratis....

Setiap sore, mahasiswa yang bantuin penelitian datang dan bekerja disini, dan ruangan akan penuh dengan makanan dan minuman...
Dulu ada Luci dan Eby, sekarang ada Artha, Ferro, Dadit, Cai dan Nia. Banyak bekerja berarti banyak canda...ruangan rame trus ampe malam hari. Padahal ada rumor, dipojokan ada 'mbak', yang bikin serasa ikut uji nyali...

Tetangga ada juga, didepan ada Pak Monang, biasa kupanggil dengan 'abang' Monang, dan ada Pak Greg, sebelah kiri ada Pak Eddy dan Pak Setyo, diujung satunya, yang selalu sepi ada meja Bu Lusia.....
Meja yang selalu rapi itu meja pak Eddy, Pak Setyo dan Bu Lusia...mungkin karena umur, mereka lebih telaten dan rapi, sedang mejaku, pak Monang dan Pak Greg....mhmmmm...brantakan abis....

Ruangan ini bertetangga dengan ruangan dosen TI, mereka banyak jadi ndak usah disebut satu-persatu.... Ada beberapa dari mereka yang sering menyambangiku ke pojokan ini, untuk sekedar say hallo in English, try to speak English, making jokes in English and loughing our self coz we always do mistakes.... Mereka adalah PeWeYe, Mbak Othie, Cnuq, om Jack dan Budsus. Kadang sharing, berkeluh kesah, ngatain orang, ngitung duwit yang sudah menipis pada tanggal tertentu, janjian persekutuan pithik...ya..kami yang tergabung di-pithik...ada yang terlupa, mas D, tapi dia jarang nyambangi...maklum kantornya di PTPM, jadi jarang ya ke sini...[I understand kok].

Dilantai 1 adalah ruang para pejabat, administrasi, perpustakaan, ruang rapat dan DAPUR dengan kompor gas cilik, wajan cilik, semua-mua cilik... Nah disini kami bisa masak indomie...sekarang mie sedap ding....seru aja... Trus ada kulkas juga, hibah dari pak Katon, belum banyak yang berani ngisi, takut ilang malah bikin rame...

Trus kamar mandi/WC. hari pertama masuk kerja disini, 3 tahun yang lalu, udah langsung 'nyetor'...ha-ha, memalukan, tapi bu Ning bilang itu tandanya cocok... dan memang cocok ampe sekarang... Mandi di kantor, pernah tuh, pas air di kost gak ngalir karna kemarau panjang.

Nyaman deh...lengkap dan komplet.

Friday, July 16, 2004

SAHABAT SEJATI

*TIDAK ADA SAHABAT SEJATI, YANG ADA HANYA KEPENTINGAN*


Ugh?! Itu salah satu kalimat pada posting blog yang baru saja gw baca...

Masa sih.... mhmmm tapi ada benernya juga, mhmmmm ndak sepenuhnya bener, 40 benar 60 salah.....auk ah...

A friend can come and go easily, and friendship should be last forever. Should be...if not???

Cuplikan dari Sang Musafir, Kahlil Gibran

DUA PEMBURU

Pada suatu hari di bulan Mei, Suka dan Duka bertemu ditepi telaga. Keduanya saling memberi salam, lalu duduk dekat air yang tenang sambil bercakap-cakap.

Si Suka berbicara tentang keindahan dunia ini, tentang keajaiban yang dilihatnya sehari-hari di hutan dan di bukit dan tentang nyanyian yang tersengar kala fajar dan senja.

Duka pun berbicara; ia melihat dan mengetahui semua yang dikatakan oleh Suka, karena ia dapat merasakan pesona dan saat yang serba indah itu. Duka pandai sekali melukiskan keindahan bulan Mei di ladang dan di bukit.

Keduanya lama bercakap-cakap dan dapat merasakan hal-hal yang dibicarakan.

Kebetulan, di seberang telaga lewatlah dua orang pemburu. Mereka memandang ke seberang dan salah seorang pemburu berkata,”Siapa sebenarnya kedua orang itu?” Temannya menyambut, “Engkau melihat dua orang? Aku hanya melihat seorang.”

Pemburu pertama berkatalagi,”tapi mereka itu dua orang.” Pemburu kedua menyangkal, “Yang tampak olehku hanya seorang dan banyangannya dalam air pun hanya satu.”

“Ah, tidak, mereka dua orang,” ujar pemburu pertama, “dan banyangan dalam air yang tenga juga dua orang.”

Tapi pemburu yang kedua menyambung, “Hanya satu yang kulihat.” Temannya menyangkal lagi, “Jelas, ada dua orang yang kulihat.”

Bahkan sampai sekarangpun seorang pemburu mengatakan pemburu lain penglihatannya ganda dan pemburu yang lain balik mengatakan,”temanku rabun.”

Jika suka=sahabat dan duka=kepentingan, maka ada tiga kemungkinan, hanya melihat 1 sisi saja, bisa hanya sahabat dan bisa hanya kepentingan, sedangkan gw melihatnya dari dua sisi yang saling mendukung.

Let me think....do I have best friends?

Mhmm ada beberapa sahabat yang aku bisa jujur dengan mereka juga, menjadi Imelda yang apa adanya dan mereka menerimanya, tidak khawatir dengan penolakan, bisa menerima kritikanku dan bisa kuterima kritikannya.

ADE, lengkapnya Ade Theresia Saragih

Temen SD, SMP, SMA, Kuliah pas di FISIP....[hiks I miss her....] tau segalanya tentang masa sekolahku, kecongkakanku, kebengalanku, kebodohanku, semuanya... kapan gw jatuh cinta, warna kesukaan dan dia kuijinkan untuk membaca puisi bodohku...[*gw gak pernah loh ngasih orang lain baca kalo puisi itu betul-betul akan kusimpan ke dalam kotak ajaibku*]. Tau aja hadiah yang gw inginin [makasi ya De...] Mau jadi recycle bin...Rajin nyatet, tapi tulisannya kecil-kecil. *nah ini sahabat ato kepentingan, bedanya tipis kan*

RENY, INA [Yosephina]

Temen begaul pas SMA, hihi...inget pas pertama kali coba bolos, dan gagal total... ora iso manjat pager, roknya itu loh.... Mereka memberi pelajaran mendekati cowok dan sumpah gak pernah berhasil...hi-hi-hi...memalukan kalo inget nitip-nitip salam di radio. Duh noraknya....*nyang ini kepentingan untuk bersahabat, puber-puber...*

PANDAWA LIMA, [Lissa, Ninis, Ratih, Jessica dan Wini]

Sebagian waktuku bersama mereka selama kuliah di arsitek. Inget dulu bersama di setiap kerja kelompok, lembur, Lady’s night, membunuh waktu di jalanan, KP, skripsi, hingga wisudapun ada Lissa, Wini dan Ratih. Memberi spirit kalo lagi loyo, saling percaya dan tolong menolong, kadang ada konflik tapi selesai and no hurt feeling lah..... Roti bakar caritas dan es buah pangkuningratan, panik berat badan.....*sahabat dan kepentingan tidak terpisahkan, menjadi satu seperti air dengan susu, menyehatkan*

YOGA

Dia sahabat yang asyik, he makes alot of surprises and I understand his thought. He is my big brother. Gw inget aja kalo banyak area jogja ku kenal dari dia. Seneng jalan, ada Little Jenny yang selalu mogok...ha-ha-ha..... FKY tidak pernah tidak kita kunjungi. Eh iya kata temen-temen, terutama Sigit sang ketua angkatan, dulu gw digosipin jadian ama Yoga...ha-ha-ha...macak cih....*No comment la*

D, T, dan Tante K

Belajar banyak....dan banyak belajar......banyak hal yang bisa dishare, mulai yang serius sampe yang rada gila.... Pikiran yang sangat logis itu yang bikin kita bersama hingga sekarang. Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Dengan mereka bertiga gw memulai tapak pertama di dunia kerja, berawal dari ruang 2x4 di ujung lantai 3 gedung Arsitek....ya..ruang Bu Sita.... *mereka sahabat sejati...*

DAVID GIRSANG

Cuma satu; sahabat sejati! Tidak ada kata lain. He always tries to understand all my thought. *great!!*

ANCEN

Ini sahabat shopping, dulu...muter 7x....no problemo! *sahabat ato kepentingan, sahabat ato kepentingan, sahabat...kepentingan....hmmm...sahabat......kepentingan.....sahabat.....kepentingan..... J *

PITHIK

Sahabat kantor, gw sangat mengasihi mereka semua. Pertumbuhan iman, belajar berpengharapan, mampu memaafkan, membuat gw semakin dewasa dalam kehidupan. *sahabat: they know my weakness coz I let them know!!!*

DePeTe

Ini sih orang yang gw ijinin mencintai gw...dan gw juga hingga sekarang diijinkan mencintai die. Dia sahabat, kekasih, kakak dan adik. Watak dan pola pikir yang berbeda mampu memicu api yang bisa membakar asmara bisa juga membakar amarah. Dia memberi warna yang beda, sangat kontras...

May be he’s the one who make my life more colourful....It’s a boring relationship if his personality's just like mine, don’t you Depete? Lets make a good compotition ya...*kepentingan sejati... kepentingan untuk melanjutkan asa, kepentingan untuk mencintai dan dicintai*

Sahabat adalah teman di kala suka dan menjadi saudara di kala duka. Ini berlaku timbal balik, tidak hanya dari 1 sisi saja. Jadi sahabat sejatiku ADA. They’re really exist. *lega hatiku*

Kepentingan adalah suatu usaha yang membuat seseorang menjadi lebih berarti. Gw berkepentingan ama elo karna gw nganggep lo memiliki arti khusus dan spesial buat gw.

Dan semua mereka mengerti kepentinganku, karna itu aku bersahabat dengan mereka dan sebaliknya...*ih bahasanya....kagak ngarti ya...*

Ada satu lagi, namanya JC....dia sahabat semua orang....

Thursday, July 15, 2004

Mandiri Dalam Kelompok

Bekerja sama dalam satu tim memang membutuhkan kekompakan dan kerja sama
yang solid. Tapi meski demikian, anda juga dituntut untuk mandiri di dalam
kelompok. Artinya, walau kerja tim, anda tidak boleh hanya mengandalkan
bantuan dan pertolongan rekan satu tim. Anda tetap harus memberikan
kontribusi pribadi bagi kepentingan kelompok.

Menjadi mandiri dalam kelompok kerja sama, dapat diupayakan dengan berbagai
cara:

Inisiatif

Bekerja sama bukan berarti anda cukup menunggu perintah ketua kelompok.
Kalau perlu lakukan apa saja yang dapat anda perbuat untuk kelompok tanpa
menanti perintah. Tentu saja asal anda tahu batas inisiatif yang jelas.
Selain itu, jangan ragu untuk menawarkan bantuan pada rekan yang
membutuhkan bantuan anda. Jangan lupa, inisiatif juga merupakan bagian dari
kontribusi pada kelompok.

Jangan tergantung

Jangan biasakan sifat ketergantungan di dalam kelompok. Tanamkan bahwa anda
juga harus berbuat sesuatu untuk kelompok. Nggak perlu cemas dan takut jika
salah satu anggota tim tidak hadir. Bahkan seandainya ketua tim
berhalangan, anda tidak boleh kehilangan semangat untuk bekerja sama.

Kembangkan diri
Jangan menganggap bahwa nama anda akan ikut terangkat meski anda
"malas-malasan" dalam kelompok, sementara yang lain bekerja keras. Jangan
lupa, walau kerja tim, masing-masing anggota kelompok juga memiliki nilai
tersendiri. Karena itu jangan mengandalkan kerja keras rekan lain. Sadarlah
bahwa anda juga perlu mengembangkan diri di dalam kelompok. Buka mata dan
telinga anda terhadap segala bentuk informasi yang bersifat membangun.
Perkaya wawasan dan pengetahuan anda, ini berguna untuk kontribusi bagi
kelompok.

Kesempatan berharga
Tanamkan pada diri anda bahwa bekerja dalam tim merupakan kesempatan
berharga untuk banyak belajar. Pelajari hal-hal baru di dalam kelompok,
yang tak anda temui jika anda bekerja sendiri. Dengan demikian anda dapat
lebih mandiri untuk melakukan sesuatu di dalam tim.

Ingat, walau masing-masing anggota kelompok merupakan pribadi yang mandiri
dalam kelompok kerja sama, iklim saling menjatuhkan harus dibuang
jauh-jauh. Dan, anda juga perlu menyadari bahwa antara anda dan rekan lain
adalah mitra sejajar yang memiliki tanggung jawab bersama di dalam satu
tim. Tentu tujuan kelompok akan tercapai dengan baik jika komunikasi antar
individu berlangsung lancar.

Tuesday, July 13, 2004

DON'T JUGDE THE BOOK BY IT'S COVER

Pasar Bringharjo punya adik kecil yang sedikit nakal, males mandi jadi jorok. Namanya pasar Shopping. Sebenarnya pasar shopping masih satu kesatuan dengan benteng Vredeburg dengan status tanah milik Sultan.

Setelah ada relokasi pedagang ke pasar Gamping dan Pasar Giwangan beberapa tahun yang lalu, lokasi yang ditinggal dihuni oleh ‘orang baru’. Sedangkan pada kenyataannya pasar Gamping dan Giwangan tidak sesuai keinginan pedagang yang direlokasi. Sangat tidak strategis, transportasi mahal dan miskin konsumen. Ketika mereka ingin kembali ke Pasar Shopping, lapaknya sudah ditempati orang baru dan tidak bisa lagi diambil alih. Sehingga trotoar, pembatas jalan menjadi lokasi yang menjanjikan.

Sebutlah Ibu Sardiyatun, ibu berusia lebih dari 60 tahun ini sudah berjualan di pasar Bringharjo sejak usia 15 tahun, [diusia itu dia menikah], dilantai 2 dan lapak di pasar Shopping. Ibu ini memasok buah-buahan ke pedangan eceran dari pasar bringharjo dan pasar lainnya. Setiap hari beliau memasok lebih 1 truk. Dia bercerita, “dulu ngitung duwit sampe ngantuk...[kebayangkan tumpukannya setinggi apa?!]”. Tapi setelah ikut relokasi ke pasar Giwangan, dagangan tidak laku, busuk!! Matanya berkaca-kaca ketika bercerita tentang mangga 1 truk harus dibuang karena busuk!!! Busuk karena tidak ada pembelinya. Ketika kembali ke Bringharjo dan pasar Shopping, kios dan lapaknya sudah dimiliki orang lain. Mau mengadu kemana? Anak hampir putus sekolah. Trotoar menjadi tempat bersandar, gelar dagangan kecil-kecilan, mengecer. Jurangan yang kehilangan segalanya, termasuk kepercayaan, kepada pemerintah, kepada diri sendiri dan semua orang yang bertanya-tanya atas nama survey seperti aku.

Tapi ada yang mereka –pedagang- percaya. Namanya Pak Nunung, Pak Sumar, Pak Ogah dan -satu lagi aku lupa-. Mereka yang menyuarakan hati pedagang trotoar. Memberi perlindungan sebagai imbalan dari pembayaran retribusi kepada mereka. Siapakah mereka? PREMAN!!! Atau biasa kita , eh saya ding, sebut centeng. Ya, mereka preman, teman! Preman tua yang sangat tahu setiap orang dibawah perlindungannya, membela mereka, memberi kenyamanan untuk memenuhi kebutuhan sejengkal perut, memberi pujian jika ada yang bisa maju dan menyekolahkan anak. Menjadi bapak bagi mereka, predikat yang seharusnya disandang oleh pemerintah.

Kebapakan preman-preman itu juga saya rasakan, selama dua hari berjalan di jalan Pabringan, Limaran, Sriwedari. Mereka mendampingi pendataan, kami tertawa bersama dengan pedagang-pedagang yang beragam asal-usulnya itu. Joget bareng pas ada pengamen dan campur sari jalanan. Keringat dan kulit yang memerah terkena sinar matahari membuat kami sama. Aku kehilangan image seorang preman yang kasar menyeramkan dan keras kepala. Lihatlah, kami bersama makan dipinggir trotoar, kucuil ikan bakarnya hari ini. Debat tentang pasar dan perputaran uang. Masih banyak yang kami lakukan bersama sepanjang jalan di pasar shopping. Dan ketika pedagang terakhir selesai didata, kami saling berjabat tangan dengan erat sebelum berpisah. Mereka bapak, bapak bagi semua pedagang yang menempati tempat ilegal di sana, juga bagi orang seperti aku ketika turun ke pasar.

Ada sesuatu yang tidak terjabarkan kini. Ada citra yang berubah, cara pandang dari sudut lain. Satu sisi kehidupan kembali memberikan pelajaran berharga bagiku. Satu langkah ketahapan dewasa. Yah hingga kini aku masih belajar untuk dewasa.

“mengapa surya bersinar, mengapa air mengalir, mengapa dunia berputar
lihat sgalanya lebih dekat
agar kau mengerti’
[lagu Sherina, dalam film petualangan sherina]

Saturday, July 10, 2004

TAMANSARI

Tamansari adalah lokasi yang memberikan kesan yang dalam terhadap orang yang pernah datang menyambanginya. Penduduknya yang ramah itu [malah kadang terlalu ramah], suasana desa fasilitas kota, dan pasti cagar budaya yang sangat menarik perhatian; sejarah, desain hingga puing-puing yang tersisa. Lokasi yang menarik perhatian, bukan hanya turis lokal dan manca negara, juga peneliti, NGO, mahasiswa, dan pasti pemerintah pusat dan daerah. Banyak elemen yang punya kepentingan disana.

Jangan tanyakan program yang telah selesai, program yang sedang dijalankan dan progam yang akan datang. Banyak sekali lebih dari 30an program sejak tahun 1966. Semua atas nama ‘kebaikan’ situs dan masyarakat penghuni. Buahnya dapat kita lihat sekarang; Kompleks Umbul Binangun dan beberapa bangunan lainnya, sedang direnovasi, dikembalikan seperti semula. Ada jalur drainase yang sedang dibangun untuk memperlancar pembuangan dan penyerapan air, sehingga tiada banjir dan genangan air.

06-09 Juli 2004, hampir sepanjang hari kuhabiskan menapaki jalan labirin Tamansari. Ditemani pak Kelik dari Kelurahan Patehan dan Artha. Kami membawa perlengkapan survey untuk mendokumentasikan hunian dan bangunan yang menempel pada situs, yang berjarak 1-3 meter dari bangunan situs, serta mewawancarai beberapa warga untuk mendapatkan pendapat warga terhadap lingkungan dan kehidupan mereka.

Sungguh mengejutkan, ternyata masyarakat sudah merasa sangat jenuh dengan orang-orang seperti saya, yang bertanya pertanyaan yang sama dengan semua yang pernah meneliti dikawasan ini. Bertingkah laku sama dengan yang lain, mengukur, memotret, menyuting, menghitung dan tingkah polah surveyor pada umumnya.

Apa yang masyarakat rasakan? Kekhawatiran akan relokasi [judul proyek yang saya terima ‘Relokasi Hunian Kawasan Tamansari’, kebayangkan kalo ditolak melulu sama warga] karena relokasi adalah kata beradab dari sebuah upaya penggusuran.
Apa yang masyarakat inginkan? Ketegasan, jika memang harus dipindah, maka yang secara tegas mengatakan mereka harus pindah adalah ketegasan Sultan sebagai pemilik tanah.

Namun pemerintah tidak pernah merasakan apa yang dirasakan oleh warga Tamansari. Pemerintah tidak mengalami rumahnya disantroni oleh banyak pihak dengan kepentingan berbeda, yang mengutik-utik ‘hak’ milik pribadi atas nama pembangunan. Ketegasan Kraton lewat Sultan akan ada jika dari pihak pemerintah memiliki solusi yang tepat untuk warga Tamansari. Selama belum ada jaminan dari pemerintah, tidak ada ‘mendiko’ dari sultan untuk merelokasi tamansari.

Terkatung-katung. Tidak ada kepastian. Tinggal aku yang akan meneruskan studi ini. Apakah hasilnya akan menjadi dasar kebijakan yang membawa angin segar pada masyarakat tamansari atau sama saja dengan beberapa studi yang pernah dilakukan sebelumnya, hanya menyenangkan subyek pelaku bukan obyeknya. Entah lah..entah..

Friday, July 09, 2004

OMERTA

Ada novel adikku yang tertinggal, sampulnya biru, judulnya tidak terlihat karna nama pengarangnya dicetak lebih besar.
Pengarangnya Mario Puzo [mudah-mudahan bener susunan hurupnya].
Judulnya OMERTA.

OMERTA
Omerta adalah sumpah para mafia untuk menyimpan rahasia. Tidak membocorkan informasi apapun kepada siapapun yang bukan anggotanya.
Menjaga rahasia sudah menjadi kwajiban dan tugas mulia yang dipercayaan kepada anggota mafia, yang dikenal dengan MAFIOSO. Klan sebuah mafioso bisanya akan berhubungan dengan klan yang lain. Biasanya berupa kerjasama yang berkaitan dengan hubungan emosional. Misalnya teman masa kecil, merintis karir bersama-sama. Keeratan hubugan yang itu tidak akan lekang oleh waktu, uang dan hukum. Hanya perempuan yang bisa mengacaukannya.
=P.
Jika ada klan mafioso yang dianggap penghianat dan tudak menjaga Omerta, seperti melapor ke FBI,CIA dll, maka akan terjalin hubungan emosional yang bermusuhan. Saling menunggu untuk menjatuhkan lawan.
Omerta merupakan jaminan pembeda antara klan mafioso kelas satu dan kelas dua.

DON
DON adalah sebutan untuk pemimpin sebuah klan mafioso. Dia adalah seorang yang ditakdirkan untuk memimpin, sejak kecil sudah memiliki ciri dan karakter yang kuat dan jelas. Itu namanya KARUNIA. Tidak bisa mengelak!!
Ciri-cirinya bisa dilihat dari cara analisis terhadap lingkungan, mengajukan pendapat pada orang dewasa, cara memandang: Tatapan tajam dan tenang, mampu mengajukan permohonan dan alasan yang diterima orang dewasa. [ini kesimpulan setelah membaca novelnya].
Maka jika sesorang memiliki ciri tersebut, dari kecil dia sudah disiapkan menjadi seorang DON. Diajarkan menjadi 'pengawal' agar mampu mengawal diri sendiri, diajarkan menjadi 'pengintai' supaya tahu bau bahaya, diajarkan 'bernegosiasi' supaya menjadi decision maker. Pengalaman itu akan membuat mereka lebih memilih martabat dari pada uang dan itulah DON kelas satu.
DON diletakkan diakhir nama, misalnya nama aslinya JOKO SURONO [persamaan nama hanya kebetulan blaka, Maap], maka dipanggilnya DON SURONO....

KEKUASAAN
Kekuasaan klan mafioso dan DONnya tidak berasal dari rasa takut, tapi rasa segan. Sebab takut itu hanya untuk pencundang. Kehadiran seorang DON dan Klannya tidak membuat orang bersembunyi dan masuk rumah, tapi dielu-elukan. Sangat dermawan bagi rakyat yang menyeganinya.
Sehingga jangan pernah berbuat salah, itu yang akan menyebabkan ketakutan jika bertemu dengan mafioso.
Mengapa, karena bagi mereka tidak ada 'pengampunan'. Yang ada adalah 'membayar' melunasi utang perbuatan. Menurut mereka pengampunan adalah urusan Tuhan, dan jangan turut campur!!

PEREMPUAN
Adalah hal yang paling dijaga seorang DON, akan memperlakukan mereka dengan 'baik'. Jika seorang perenpuan di puja oleh seorang mafioso, maka ada ada hujan hadiah. Tidak akan berhenti. Namun jika perempuan itu berkhianat, akan ada hujan darah, yang tidak akan hentinya. Perempuan adalah faktor yang dapat melemahkan atau menguatkan kedudukan seorang DON dan Anggotanya.
Perempuan apa yang disebut cocok dengan mafioso?
dia adalah perempuan yang mampu menganalisa kapan harus 'manja', pada siapa bersikap 'tegas', dimana bisa melancarkan 'godaan' dan 'diam' pada keemasan waktu.

Alur cerita OMERTA sama saja seperti novel lainnya. Alurnya cepat, tidak bertele-tele, namun deskripsi setiap kejadian sangat mudah dibayangkan dengan pilihan bahasa yang mudah dicerna.
Yang menarik adalah ada pembedaan Mafioso SISILIA [yang dikategorikan oleh novel sebagai kelas satu] dan Mafioso Amerika [yang menjadi kelas dua].
Mengapa? Pada ceritanya terlihat bahwa Mafia Sisilia akan lebih tenang dan setia pada Omerta, sedangkan Mafia Amerika suka tergesa-gesa, sangat instant dan gemar melakukan skandal.
Kesimpulan dangkal memang, tapi dalam kemasan cerita OMERTA, dapat menjadi nilai yang mampu membuat mata melek semalaman.

Tuesday, July 06, 2004

PEMILIHAN UMUM, 5 JULI 2004

Kemaren, 5 Juli 2004, mulai jam 7 pagi, seluruh warga Indonesia yang telah terdaftar sebagai peserta Pemilu 2004 berbondong2 ke TPS terdekat. Termasuk cah Kost Patra Indah, tempat gw ngekost, pagi-pagi semua sudah saling janjian untuk berangkat bareng. Jadilah kami berangkat jam 10 lewat, setelah nyuci, ngosek kamar mandi, ngepel, ato semua pekerjaan wajib hari libur. Kami berjalan kaki ke TPS 87 dan sesampainya di sana kami disambut dengan irama campur sari. Seru juga, persis kayak layar tancap pas KK dulu.

Satu per satu kami melapor ke meja pendaftaran, tidak ada antrian panjang, kami langsung dapat giliran dan langsung mencoblos di bilik kesil itu. Aku buka kertasnya, kecil jika dibandingkan ama pemilu April kemaren, langsung mencoblos pada nomer presiden yang kupercaya. Blossss...matep man!!

Jika ditengok ke belakang, keputusan untuk mencoblos pasangan presiden ‘itu’ ternyata ada pergumulan yang panjang. Banyak informasi beredar, baik yang menjatuhkan atau menguatkan ‘mereka’ yang mencoba peruntungan menjadi orang nomer satu di negeri ini. Simpang-siur, membuat kita –atau aku tepatnya- bingung. Segala issue dihalalkan, baik minoritas-mayoritas, pendidikan, hutang dan ekonomi makro, lingkungan, track record masa lalu, masih banyak lagi lain. Pers memiliki head-line setiap hari, tidak perlu bekerja keras untuk menbuat oplahnya tinggi. Cukup dengan membahas kekurangan atau kelebihan salah satu calon presiden setiap hari. Bilanglah menghitung kekayaan dinasti masing-masing capres bisa menjadi bahan bahasan selama seminggu malah lebih.

Mulai kampanye, sudah ada candidat yang bisa kupercaya, titik terangnya muncul pada keberaniannya membuat janji politik pada masyarakat Indonesia, terutama mahasiswa, yang hingga kini tetep berusaha kritis seperti pendahulu mereka tahun 66an, 70an dan 80an. Berani kontrak politik itu sudah selangkah lebih maju, terserah nanti akan ditepati ato diingkari. Itu urusan moral pembuat janji. Tapi tetep saja ada adegan yang membuatku senyum, kampanye di pasar, di terminal!!! Hihihi...bikin repot semua orang, terutama copet yang pasti kehilangan kesempatan untuk mencari nafkah [?!].


Ada lagi nih budaya Amrik yang kita tiru, tapi telah kita sesuaikan dengan nilai moral bangsa, DEBAT Presiden. 2 malem diselenggarakan oleh KPU dengan MC Ira Kusno dan disiarkan langsung oleh 3 stasiun TV. Aku nonton di stasiun TV yang ada 3 komentator ‘lucu’nya; Harry Roesli, Butet Kartarejasa ama penulis sinetron INUL. Seru banget, bukan debatnya, tapi ke-3 orang itu. Komentar mereka sangat menggelitik syaraf tawa, seperti: ‘dari semuanya, siapa yang paling ingin melakukan pembaharuan?’ dan dijawab dengan; ‘Ira Kusno’. Hihihi...

Apapun itu, yang pasti aku berani untuk memilih presiden yang menurutku bisa dipercaya dari semua kandidat yang tidak sempurna itu. Tidak hanya berkomentar dan melenggang tanpa merasa perlu untuk memilih. Ya, mereka tidak sempurna memiliki ketimpangan persis seperti yang beritakan selama ini. Tapi merekalah orang terbaik, 5 pasangan capres dan cawapres. Aku memilih salah satu dari mereka tidak dengan jaminan bahwa mereka akan melakukan sesuatu yang ‘sesuai’ dengan pikiran dan cita-citaku. Misalnya karna aku guru pengennya biaya pendidikan menjadi tanggungan negara, gaji tinggi atau karna aku juga golongan minoritas sehingga merasa perlu mendapat perhatian lebih dari capres sekarang. Itu terlalu kecil dan sempit. Masih banyak yang lebih ideal dari pemikiranku!

Hari ini, satu hari setelah pemilu, aku berdendang
PEMILIHAN UMUM TELAH MEMANGGIL KITA
SLURUH RAKYAT MENYAMBUT GEMBIRA
HAK DEMIKRASI PANCASILA
Dst....
[lupa ndak hapal eui....]

ada yang hapal??

Thursday, July 01, 2004

RE-BONDING

Desember, 9, 2003, Saya putuskan untuk merebonding rambut.
Alasannya simpel aja, supaya tetep rapi tidak perlu sering2 nyisir.
Ternyata, bener-bener berhasil bo', rambut tetep aja menjuntai tanpa harus sering disisir, walau pun pada kondisi baru bangun tidur, renang lupa bawa sisir, perjalanan jaoh pake motor.

Tentang Rebonding ada beberapa rekan cowok memberikan komentar

Cnuq: 'tidak menarik'
PWY: 'nice'
Budsus: 'lo lg dapet duit tambahan, ya'
depete: 'Kamu jadi rapih'
Ipen: 'rebonding ya...ato pake sampo?!!'
Sardo: 'no comment'
Bapak: --he didn't realize it---


Yang Cewek
BuNing: 'hehe...akhir-e kowe wani ya mpok'
BuWidi: 'berapa lama di salon'
MbaOthie: 'Rambut baru diakhir tahun!!!'
BuLucida: 'Apik....murah ndak? anakku minta direbonding loh!'
Tisna: 'bagus untuk mencoba yang hal baru'
Mama: 'hem-hem...'

Ini pertama kali rambutku di'macem-macemin'. Selama ini hanya dipotong nge-bob, dilayer. Tidak pernah diwarna, digundul ato perawatan khusus. Cukup dengan dicuci 3x seminggu, 1xsebulan dikrimbat (suka pijit-nya aja terutama pas capek).

Setelah hampir 7 bulan setelah proses rebonding, akhirnya kuberanikan diri untuk jujur, bahwa, rambutku yang dulu lebih sesuai dengan diriku.

Tuesday, June 29, 2004

Kepentingan

Beberapa hari yang lalu ada SMS yang berbunyi: mohon bantuan dana untuk kepentingan bla..bla....bla...

Malem Minggu, SMS kembali berbunyi: boleh tidak meminjam bla-bla-bla....

Minggu siang telpon berbunyi: Besok laporan pendahuluan harus selesei, supaya bla...bla...bla...

Senin siang: Waduh, logo bla..bla... kok jadi bunder?

Selasa, jam 14.00: bukan map ini yang dipakai, kudune peta kondisi eksisting, ini bisa bertumpuk dengan bla-bla-bal...

...::::Terhimpit kepentingan itulah yang saya rasakan.
Kita sering kali me'maksa'kan kepentingan kita terhadap orang lain. Tanpa disadari!!!
Hari ini saya menyadari hal itu dengan sangat jelas... Sangat MENYEBALKAN!!!!

COBA NGE-BLOG

hari ini gak ada kerjaan yang urgent, so, coba bikin blog dari logger-nya Diah...
Belum fasih sih...
Tapi ndak ada salahnya dicoba.

OK...

Wellcome to my Blog, guy's...

luv,
imel