Friday, March 04, 2005

suatu hari di berbagai tempat

Perjalanan hari itu penuh perubahan. Suasana satu tempat dengan tempat yang lain sangat berbeda. Pertama: Studio Ijo yang penuh dengan maket tropical architecture details yang sangat menarik, dengan skala 1:20, tersaji rapi dan informative {bravo cah SPA2]. Kedua: Toko sepatu kulit di kawasan Manding Bantul, terdengar tawar-menawar yang cukup alot, ketukan di kalkulator semakin keras dan semakin lama, percakapan semakin akrab dan deal! Harga cocok, barang-barang diangkut ke mobil. Ketiga: Sebuah warung makan di kawasan Nologaten, gazebo bambu, riuh acara ulang tahun dan sambel pedas yang nikmat! Keempat: ruangan putih dan sosok terbaring lemahn, dengan perlengkapan medis canggih. Sebuah monitor yang menunjukan ritme kerja jantung, selang berseliweran; dari hidung, dada, mulut. Tubuh diselimuti dengan kain penghangat, ditempeli dengan berbagai perekat guna mendeteksi kinerja tubuh. Hidung ditutup dengan peralatan pembantu pernafasan. Terdengar nafas yang tertatih-tatih meniti detik ke detik. Monitor berubah warna, cairan hitam keluar dari mulutn, DAN vonis pun dijatuhkan! Dia sudah meninggal dunia.
Seorang pengajar di Antropologi USU, sedang mengerjakan disertasi S3 di Fakultas Sastra UGM, baru saja menyelesaikan penelitian bersama teman-temannnya tentang NIAS [salah satu daerah yang terkena Tsunami]. Bapak 3 orang anak, 2 perempuan dan 1 laki-laki, dan suami dari satu orang istri.
Penyakit sangt kompak menggerogoti tubuhnya, usus, empedu, ginjal adalah yang terparah. Operasi-demi-operasi dilalui, sakit bukan kepalang ditahan sendiri. Setelah perjuangan panjang, dia sembuh, disamping ILAHI.

Selamat Jalan BAPAUDA JONI PURBA

1 comment:

dyah kartikawening said...

Is this one of your "journey" with Pak Eko, Mel? Bagi2 cerita jalan2 dengan pak Eko dan murid2mu jalan2 di kaki lima Jalan Solo...(aku baca di senthir...bagus, tuh!)