RAPAT
Salah satu agenda yang tidak bisa dihindari adalah RAPAT.
Ingat pertama kali ikutan 'rapat' pada waktu SD, semacam rapat untuk hari anak, trus aku diminta untuk mengurusi acara kebersihan antar kelas! Lalu ketika SMP, acara rapat itu semakin sering; Rapat OSIS, Pramuka, PKS, Rapat Kelas, dan paling sering rapat "geng" [hallo wanti!]. Waktu duduk di bangku SMA, aku mulai menghindari yang namanya RAPAT, I thought that I had to spend my time more efficient than sit there, heard everybody talked and soon and soon. Membicarakan atas nama demokrasi, mendengarkan atas nama musyawarah.
Kuliah? hehehe...rapat diantara angkatan kami tidak pernah berjalan dengan formal, sepertinya itu bukan rapat, hanya berkumpul dan berdiskusi. Hasilnya langsung dikerjakan. Makanya aku tuh ndak heran sama sekali, klo angkatanku ndak ada yang ber'minat' menjadi ketua HM.
Nah...terasanya waktu kerja. Rapat menjadi agenda sehari-hari. Macem-macem, bisa menghasilkan list yang panjang jika di tulis. Untunglah, suasana rapat di kantor tidak pernah formal dan kaku. Selalu saja penuh tawa dan canda, seperti tidak ada masalah pelik. Walaupun begitu, aku tuh masih tetap agak allergi dengan rapat.
Mendengar kata RAPAT, aku langsung membayangkan ruangan dengan meja dan kursi yang disusun sedemikian rupa. Di atas meja masing-masing sudah terletak bahan yang didiskusikan. Ada snack dan minuman diantara bahan rapat. Suhu ruangan yang diatur sedemikian rupa, supaya nyaman. Skumpulan orang akan saling mengajukan pendapat dan mendiskusikan semuanya.
Selalu begitu....
ya...aku tau rapat itu penting, terutama untuk sosialisasi, pengajuan program, pengambilan keputusan atas nama musyawarah mufakat.
Tapi, tetap saja: rapat seems like wasting time for me.
Sorry.....I really-really sorry, if you do not agree with me.
No comments:
Post a Comment