Tuesday, March 15, 2005

Setelah beberapa waktu yang lalu aku merasa segala sesuatu bisa dimengerti dengan alasan lumrah, akhirnya tiba juga saatnya aku komentar!

SATU
Persoalan dengan Malaysia, persengketaan batas wilayah yang berlarut-larut, 45 tahun yang tak kunjung terselesaikan. Lihatlah apa hasilnya, Pulau Ligitan dan Sipadan telah diklaim milik Malaysia dan di syahkan oleh Pengadian dunia.
Kini Ambalat juga jadi permasalahan yang sangat memicu amarah bangsa Indonesia. Hal ini bisa dilihat dengan banyaknya aksi yang mengacungkan bendera yang bertuliskan 'ganyang malaysia'. Bahkan di Solo ada sekelompok orang yang sudah berlatih tenaga dalam dan menyatakan siap untuk menjadi relawan jika Negara membutuhkan tenaga mereka untuk mempertahankan Ambalat. *saat ini sangat banyak cara menunjukkan patriotisme*

Sebelum ini, persoalan TKI juga mewarnai hubungan Indonesia-Malaysia. Dominasi TKI illegal di Malaysia menunjukan betapa sistem di Negara kita ini buruk, sehingga sangat leluasa bagi mereka yang ingin mengais rejeki di negeri orang –Malaysia- berangkat dan bekerja tanpa ada dokumen yang otentik dan legal atas nama hukum.
Mengapa Malaysia memulangkan TKI illegal secara massal, dengan peringatan pertama, kedua dan pinalti, entah apa istilahnya: yang pasti ditangkap, dinasehati dan dipulangkan.
Mungkin saja karena Malaysia ingin menertibkan ‘orang-orang’ yang berada di Malaysia, baik warga Negara asli, keturunan, tenaga kerja luar negeri, pelajar dan mahasiswa asing.

Walau sudah diberi waktu yang cukup untuk ‘pulang kampung’, TKI tidak mudah meninggalkan ‘ladang’-nya; upah belum dibayar oleh tuan, masih betah di Malaysia, malu pulang tanpa hasil adalah sebagian dari alasan.

Harus jujur, sistem yang diterapkan oleh Negara kita sangat buruk dan sangat tidak menguntungkan bagi Malaysia khusus mengenai TKI Ilegal. Sedangkan Malaysia mampu melihat peluang dengan memanfaatkan sisten yang disorganized itu! Ya…caplok aja deh Ligitan dan Sipadan, diolah, dijadikan kawasan Wisata bahari dan THEY DID IT! Dan sekarang mau coba-coba lagi dengan Ambalat! O’ouuu, tidak!

Yang penting mungkin bukan bagaimana cara agar Ambalat tidak diambil oleh Malaysia, tapi lebih pada konsep penentuan kawasan regional yang disepakati oleh kedua Negara, di bawah hukum regional international. Sehingga kasus caplok-mencaplok bisa diselesaikan, dan diharapkan tidak terulang kembali di masa yang akan datang.


DUA
Illegal logging! Kayu yang sangat penting untuk paru-paru dunia ditebang dan dihargai dengan murah. Nilai sebatang pohon untuk kelestarian alam jauh lebih tinggi dari pada harga yang dibayarkan untuk sebatang kayu yang sudah ditebang.

Dan, lagi-lagi, beberapa kasus illegal logging ternyata melibatkan daerah perbatasan Indonesia dengan Malaysia…… hehehe…
Yap…lengkap sudah!
*padahal, yang pertama sekail diinspeksi adalah Papua*

Tangkap pelaku Illegal Logging, itu perintah dari bapak Presiden. Tanpa melihat apakah dia masyarakat sipil biasa ato aparat! Tangkap saja. RCTI, beberapa waktu lalu menayangkan liputan ekslusif mengenai illegal logging di perbatasan. Hingga sekarang memicu koran nasional menjadikan issue ini menjadi head-line! Tapi higga sekarang, belum ada aparat yang di’duga’ menjadi backing illegal logging ditahan.

Hingga terdengar cibiran, ‘ini kebiasaan, mengalihkan perhatian masyarakat agar lupa akan kenaikan BBM dan tuntutan kenaikan gaji DPR’
Hehehe…..

TIGA
Sebuah tulisan di Koran Nasional, sangat kritis. Saya coba menjabarkan dengan kata-kata sendiri; Masyarakat Indonesia sangat nrimo, pasrah pada arahan pemerintah, tanpa ada penolakan. Dimana di dunia ini yang masyarakatnya adem-adem aja walo setiap tahun pasti dihantui penyakit Deman Berdarah [yang selalu memakan banyak korban], dimana di dunia ini yang masyarakatnya adem-adem aja walo sudah pasti harus merasakan ‘banjir-wajib’ setiap tahunnya, yang merasakan ‘wajib macet’ setiap hari, yang merasakan ‘wajib-pajak’ tanpa terlihat hasilnya.
Dimana? Ayoooo dimana coba…
Ya..di Indonesia.
Hehehehe…..

EMPAT
Kasus Munir?
Auk-ah gelap….. cuman secuplik berita yang tidak terlalu detail!

Ya…akhirnya ya…ndak isa komentar lagi!

1 comment:

Anonymous said...

Meng ... kok blognya nggak pernah lagi diupdate?