Monday, February 28, 2005

SELAMAT HARI senin!

Secangkir kopi instant dengan setumpuk kertas ketikan menjadi pemandangan menarik hari senin pagi ini. Mhmmm life goes so fast!

Silih berganti mahasiswa TGA datang membawa setumpuk ketikan yang penuh dengan coretan sketsa, menjadi tontonan sepanjang siang ini.

Hari Minggu selalu berlalu dengan cepatnya, tanpa sadar 24 jam terlewati dan taa-daaa hari Senin itu datang lagi….

Selamat hari senin, everybody!!

syamas baru

Minggu, tanggal 27 Februari 2005, Depete terpilih menjadi salah satu anggota majelis di gereja. Hei…selamat ya….

Ada ayat yang bagus untukmu,ku dan kita. Tertulis di I Timotius 3:1-7. saya ambil cuplikannya ayat 2-4 saja.

-----------2. karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu istri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang,

-----------3. bukan peminum, bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang,

-----------4. seorang kepala rumah tangga yang baik, disegani dan dihormati anak-anaknya.

“berat ya..jadi majelis”

Tapi percayalah, pasti dikuatkan..

supernova:PETIR

Jumat malam-Sabtu sore kuhabiskan dengan melalap buku supernova 3:PETIR. Menarik, tulisannya saya baca seperti baca komik, satu ruas kalimat belum tentu berhubungan dengan ruas kalimat terdekat. Percis dengan komik, satu gambar belum tentu berhubungan erat dengan gambar didekatnya.

Untuk pecinta komik seperti saya sepertinya enak mengunyah isi cerita si Petir, tapi untuk Heinji si penyuka Novel ‘berat’ sungguh susah, karena locatan setting dan alur yang semena-mena alurnya.

Friday, February 25, 2005

Pagi-pagi sudah sedih, karena Mommy dan Ulrich pulang ke Jerman hari ini. Walau sedih, air mata tidak mengalir, karena yakin pasti ketemu lagi.

2 hari perjalanan menemani Mommy, sungguh gembira. Terutama jika ‘stubborn’ nya keluar. Contohnya, ketika pengunjungi Prambanan, Mommy langsung memutuskan untuk tidak mau masuk ketika tau harga ‘bule’ 10$, Rp. 90.000,-. Dia bilang itu tidak sebanding! [pribumi bayar 7000 rupiah aja]

Sebagai obatnya, aku ngajak Mommy ke candi Plaosan, sebuah candi di Timur Prambanan, yang belum dipugar rapi. Halaman/pelatarannya dijadikan lapangan sepak bola oleh anak-anak kampong. Dua candi utama dengan ruin-ruin candi kecil di sekelilingnya. Ada sebuah pendopo yang tinggal lantainya saja ada di sebelah utara. Sungguh pemandangan yang exotic –menurut Mommy- .

*photonya ada di Mommy, klo dah dikirim akan dipublikasikan*

Sambil keliling, Mommy motret candi, anak-anak yang main bola, sawah, gunung merapi, aku, Ricky dan Bertus, sambil ngomel dan mengeluh, dengan bahasa yang campur aduk inggris-jerman dengan dialek münchen. *terjemahannya* siapa yang merelokasi candi itu? Oleh eropah bukan? Dari UNCESCO! Kenapa orang ‘bule’ masuk dengan bayaran yang sangat tinggi. Dengan bayaran yang sangat tinggi harusnya banyak informasi yang pasti didapat. Eh, jangan menganggap saya pelit, Imel! Saya hanya realistis, apakah uang 10$ akan mensejahterakan pegawainya? Saya rasa tidak!!! Bla-bla-bla….

Hehehehe…Mommy juga sangat mengagumi Plaosan, tempatnya sagnat indah, dikelilingi sawah hijau, perumahan penduduk lokal dan siluet gunung merapi. tanyanya mengapa tidak dipugar seperti Prambanan. Juru kunci menjawab, bantuan dari UNESCO dah putus. Lalu Mommy ngomel-ngomel lagi. Kami hanya senyum-senyum maklum *bisakan membayangkannya*.

Ke Borobudur adalah tujuan utamanya, setelah ‘gagal’ masuk Prambanan. Mommy rela membayar 10$ untuk sebuah Borobudur. Dia bilang harga itu ‘pantas’ untuk salah sau dari 7 keajaiban dunia. Ah..syukurlah! tanpa banyak omong, kami langsung mendaki dari satu lantai ke lantai berikutnya. Setiap lantai kami putarin penuh dari pintu utama, belok ke kiri, terus hingga ketemu pintu utama lagi. Demikian hingga ke lantai teratas. *see, how stubborn she is!!!*

Sumpah! Gue belon pernah ngiderin Borobudur seperti ini, biasanya ¼ bagian, langsung naik ke level berikutnya.

Mungkin itu disebabkan perbedaan harga juga, 10$ dengan 7000 rupiah, yaaaa beda banget kan!!!!

Miss U already Mommy Inggrid

Thursday, February 24, 2005

Aduh MALUnya

Setelah menerima ‘acceptance-latter’ dari UGM pada tanggal 30 Juli 1995, saya langsung menghitung banyak hal berkaitan dengan kuliah. Tentang besar bulanan, kost yang cocok buat saya, peralatan kuliah maupun peralatan sehari-hari. Sungguh sibuk saat itu!

Sesampainya di Jogjakarta, hal yang kedua dilakukan adalah menjadi kost [yang pertama ya registrasi!]. akhirnya saya mendaftar ,menjadi penghuni ‘Pondokan Andinda’ yang beralamat di Pogung Dalangan, SIA XXX/XXX/XXXX[rahasia!]

Pondokan itu berlantai 3 [kamarku di lantai 3 pojok], pekarangan luas, ada lapangan basket dan –yang penting- ada telponnya.

Hari-hari sangat menyenangkan di kost-kostan itu, banyak teman se-angkatan dari berbagai jurusan dan daerah. Nieng, Ade dari Jakarta di MIPA, ada Ade ndut dari Jakarta di Teknik Geologi, ada Dini dari Padang di Geodesi, ada Debby dari Kupang di Farmasi, dan beberapa orang yang lain [lupa!].

Diantara hari yang menyenangkan itu, ada satu sosok yang membuat kami SEBEL, adalah mas A--ng, sang bapak kost eh lebih tepatnya mas kost. Orangnya sangat perapi, sehingga kami yang badung sering kena tegur karena ndak rapi. Kami selalu terkunci, karna pulang tidak tertib. Lupa mematikan air, hingga banjir! Selasar tidak pernah dipel kering sehabis hujan. Wowww…jangan tanya betapa seringnya mas A--ng marah pada kami.

Karna kami selalu mbalelo, mas A—ng tidak pernah menyampaikan panggilan telpon, baik dari pacar, teman bahkan daro orang tua [jaman itu telpon kost masih di dalam rumah ibu kost!] Selalu ada alasannya, yang kami dah tidur, kami belum pulang ato tidak merespon sama sekali.

<>Menjengkelkan sekali! Pokok-e jengkel. Kami memutuskan pindah massal. 9 orang pindah bersama-sama. Wakakakakak! Kami melenggang dengan ringan! <>

Setelah 9 tahun berlalu, saya tidak begitu mau tau apa yang terjadi pada kost-kostan pertama saya itu. Walaupun setiap hari saya lewat, berangkat dan pulang kuliah hingga berangkat dan pulang kantor. Hampir 9 tahun yang lalu, saya meninggalkan pondokan itu, dengan wajah yang puas. Melepaskan diri dari BOS kost yang menjengkelkan!

Setelah hampir 9 tahun, suamiku bertemu dengan DIA, mas A—ng! mereka bertemu pada saat walk interview Bank Danamon. Mereka senasib, dari awal hingga lolos babak ini. Karna itulah mereka saling cerita mengenai ‘diri’ masing-masing.

WAAAAKKKK…ternyata lelaki ini suaminya imel! Itu pikiranku tentang ‘pikiran mas A—ng’

Ooo…..imeng pernah ngekost di tempatnya! Itu pikiranku tentang ‘pikiran suamiku’

Saya malu mengingat kebadungan di masa itu. [Waduh… mana dia menawari suamiku untuk pulang bareng dari semarang ke jogja] aku semakin malu ……

Dunia sangat sempit, hanya dalam waktu 9 thn ‘AKU’ bisa ter-connect lagi ke mas A—ng yang RAPI! Yang –dulu- menjengkelkan! Ribet, jelek, kurus, dsb…...

Dengan sempitnya dunia ini, saya dapat ‘belajar’ dari kesalahan-kesalahan masa lalu dan memperbaikinya dimasa sekarang! *menghibur diri*

Friday, February 18, 2005

MEMBERI

*Adalah salah apabila mood buruk di pagi hari akan merusak suasana hati seharian penuh*

Pagi ini diawali dengan kejengkelan! Berangkat ke kantor dengan wajah kencang dan alis bertaut! Oh….tidak!!!! Pekerjaan hari ini yang lumayan banyak tidak menghendaki suasana hati yang buruk! Harus berbuat sesuatu nih!

Sesampainya di kantor, cah-cah SPA2 sudah menunggu. Aku janji memberikan materi tentang bayangan. Ya…..pekerjaan hari ini segela dimulai! So, let’s start it, honey….. Upsss…siapa itu yang ngobrol dengan Bu Emi?

Wa…itu BAPAK! Aku langsung bergegas menghampirinya, menyalamnya dan memberikan cium pipi. Aku langsung pamit dan berlari ke studio ijo. Samar aku dengar ucapan ‘terimakasih’ dari Bapak.

Aku tau, BAPAK senang dengan sapaanku yang hanya sekian detik. Bapak masih kuingat, walaupun alm. anaknya sudah 1 bulan lebih meninggalkan kami. Ya…. Hal itu yang dia ceritakan ke Bu Emi, betapa BAPAK bahagia dengan sapaanku.

Aku senang ketika diceritakan oleh Bu Emi. Namun BAPAK tidak tahu, bahwa dengan menyapanya pagi tadi, suasana hatiku menjadi baik. Aku melupakan kejengkelanku. Aku dapat berdiri di depan kelas dengan senyum. HANYA karena menyapa Bapak.

Mengapa? Mungkin aku merasa ‘memberi’

Benarkah?!

Hope you always be happy, BAPAK

Tuesday, February 15, 2005

Take Care!

Kejutan!
Tujuannya membuat seseorang ‘terkejut’ dan senang!!!!

Kejutan membuat hidup lebih berwarna, tidak monoton dan be-ritme tunggal. Kejutan *in positive side* memberikan lonjakan emosi bahagia sesaat, membuat sesak sedetik dengan efek melegakan untuk jangka panjang. Memori otak pun akan sangat kuat untuk mengingat moment ‘bahagia’ ini.

Adalah YOGA yang tidak berhasil memberikanku kejutan pada hari ini.
Klik disini klo mau

Sabtu pagi, Yoga tiba di stasiun Tugu, dengan sebuah cita-cita: memberi kejutan pada IMEL, sebuah kejutan berupa *kedatangannya*!
Apa daya HP-ku tidak bisa dihubungi. HP-ku mati kehabisan batre. Dasar Imel, lupa selalu LUPA, hingga baru senin pagi HP bisa dihidupkan. Itu pun atas kebaikan hati suaminya yang meng-charge HP sepulang arisan, hari minggu sore.

Senin pagi, HP dihidupkan dan membaca SMS yang langsung masuk. Yap…dari YOGA semuanya, yang menyatakan bahwa dia ada di Yogya hari sabtu dan minggu.
Segera ku dial ke HP-nya,

Terdengar suaranya, “Pagi, Bu!”
“Eh…Yoga”, aku speechless
“Aku dah di Jakarta lagi ni Mel, kamu tak hubungi ndak bisa, ketemuan ama Ucup, bla-bla-bla….ndak ada yang tau no rumahmu!”
“Eh…maap, HPku ndak idup! Lah kamu datang gak bilang2.”
“Iya…rencananya mo ngasih surprise! Malah aku yang surprise sendiri..hahahah…”
“Iya ya….hahahahah…. Ndak papa, bagiku tetap aja surprise!” aku coba menghibur dirinya *dan diriku*
“Aku kira kamu masih marah, karna bla-bla….”
“Marah?! Aku marah?!”
“Ndak, lupakan saja!”
“mhmmm…OKS…” aku gak mau memperpanjang masalah.
“Eh…ini no rumahku, ada ballpoint di dekatmu…..” sambungku
“Yap…berapa….. iya deh, klo aku ke jogja pasti tak bikin janji,”
“Ya…tak tunggu!”

Hmmmm, dia selalu begitu, membuat sesuatu yang sederhana menjadi kompleks dan kadang tidak terselesaikan.
Anyway, aku menyukainya, sebagaimana dia pertama kali kukenal hingga kini, tetap menjadi sahabatku yang selalu tahu tentang aku.

Monday, February 14, 2005

VALENTINE DAY

Hari ini tanggal 14 Februari, ditahbiskan menjadi Hari KASIH SAYANG sedunia. Kasih sayang yang ditebar bukan hanya kepada KEKASIH-EROS- saja, tetapi juga kekasih-kekasih lain, orang tua, saudara kakak-adik, sahabat, pembokat, tetangga, dll, dan terutama untuk SANG Pencipta Kasih.

Coklat&Bunga menjadi symbol rasa kasih sayang, diberikan dengan berbagai cara. Memberikan surprise adalah angan-angan setiap insan pada hari ini.

Selamat hari kasih sayang, semoga kasih selalu terpancar disetiap perkataan dan perbuatan. Tidak hanya pada hari ini, tetapi setiap hari dalam kehidupan susah senang kita.

Friday, February 11, 2005

PA Pithiks 2005 [kedua]

Klik ini dulu ya..
*11 Feb 2005; 13:26: Cnuq kecelakaan. Ban depan meletus. Dia dikost sekarang.*

SMS itu ku terima dari mbak Othie. Kaget bercampur aduk dengan rasa sakit di dada! Langsung ke dial no HP Cnuq!
“Hallo Ce, kamu baik-baik ajah”
“Iya, udah diobatin kok, udah ndak pa-pa, Meng!”
“Eala Ce…..kamu pasti ngebut to? Jatuh dimana?”
“Dijalan…..”
“Iya…tau! Mosok di kasur!”
“Di jalan raya…..”
“Di jalan raya mana??!!!”
“Dijalan Prambanan-Yogya”
“La…ngapaian lewat sana?”
“Baru pulang dari Ungaran…”
“O…ya wis, istirahat ya…take care…”

Ugh….aku takut kehilangan, takut kehilangan lagi. Luka kemarin kehilangan mas Wahyu belum sembuh!

Selasa, 8 Feb 05, Pithik PA di rumah Om Jack! Minus PDT plus om baru gw, namanya Pak Hendro! Seorang lelaki dewasa, pemikir logis, bertindak taktis dan pecinta musik. Pak Hendro menjadi pahlawan hari itu, menjemput kami semua! Dengan Toyota CRV-nya kami belanja dulu sebelum ke rumah Om Jack. Cnuq mengeluh sakit perut. Setiap kali tertawa, dia pasti meringis. Biasa paling telat makan siang tadi.

Kali ini, kami pengen makan mie tok-tok yang lewat setiap jam 8 malem di depan rumah Om Jack, plus pisang bakar ala Budsus! Aku beli 2 botol coca-cola, Cnuq beli es krim walls 2in1, Pak Hendro beli walls selection blueberry!

Sampai di rumah Om Jack, kami langsung mengusilin Jack Junior, Noel… yang mirip betul dengan bapaknya! Puas menoel-noel Noel, aku membuka Alkitab, siap-siap mau PA. Tapi apa yang terjadi?! Tok-tok-tok-tok-TOK-TOK-TOK!!!! Si mie tok-tok lewat, dengan bergegas mbak Othie lari keluar mengejar si mie tok-tok, dengan semangat!

“Meng lu mo pesen apa?” tanya mbak Othie setelah kususul ke teras depan.
“Mie-hun kuah, pedes asin!”
“Hendro pesen apa? Budsus mau apa? O mie-hun goreng.”
“Ce…ndak usah aja ya….perutnya masih sakit!”
“Meng-meng, aku pesen mie-hun kuah, ndak pedes…. Aku harus maem Meng, sakit yo sakit-o, maem yo maem-o!”

Aku, mbak Othie dan pak Hendro memesan makanan, Budsus dan Cnuq sibuk bikin pisang bakar, ditabur messes dan keju. Om Jack ndak mau pesen mie, bosan katanya.

Tak lama kemudian, pesanan mie datanglah. Kami, maksudnya aku, mbak Othie, dan Pak Hendro langsung maem. Nda nunggu-nunggu Cnuq, Budsus apalagi Om jack yang lagi mandi. Mhmmmm enak, nikmat nian. Mbak Ipam datang sambil nawarin cap-cay, ‘ini cap-cay paling enak sak pojok beteng!’ katanya berpromosi. Kami langsung aja ngembat si cap-cay, memang enak buangat!

Budsus dan Cnuq datang dengan sepiring besar pisang bakar. Coca-cola dikeluarkan beserta es krim, eh…ada nata de coco! Om Jack bergabung menggendong Noel. Kamipun makan bersama. Sambil cerita-cerita tentang pekerjaan, cita-cita, gossip dan issu; badai salah satunya. Pisang bakar, dicampur es krim ditabur nata de coco, mhmmm ini banana-split lokal!

Tiba-tiba, Cnuq berlari keluar, lalu terdengar suara ‘ddrrruuutttttt’!! “Waw…Cnuq, you’re so gassy” teriak mbak Othie. Wakakakakakakakak …….huahahahah….. Kami tertawa terpingkal-pingkal, Cnuq sudah sembuh dari sakit perutnya! Sunggu mudah menyembuhkannya, hanya dengan semangkok mie kuah hanget! Seharga 3000 perak!

Setelah perut terisi maksimal, makanan hampir tandas, kami duduk di tikar, mulai PA. Gitar yang pegang Cnuq dipetik-petik, ndak kepikir lagu yang akan dinyanyikan. Kekenyangan….bikin kami ndak bisa konsentrasi. Hehehe…. Akhirnya kami membaca kita Yeremia, dan di tutup doa oleh Om Jack. Ini lagu terakhirnya: Ku-Akan Setia

Selidiki aku, lihat hatiku!
Apakahku sungguh mengasihimu Yesus
Kau yang maha tahu, Kau melihat diriku
Tak ada yang tersembunyi dariMu.
Reff: tlah kulihat kebaikanMu yang tak pernah habis dihidupku
Ku berjuang hingga akhirnya
Kau dapati aku tetap setia.

Semua kenyang, riang, terutama Cnuq yang sembuh dari sakit perutnya.

***Do I wrong, if I’m afraid of losing them?***

Thursday, February 10, 2005

BADAI TROPIS

Hujan badai tropis itu tidak terjadi. Seminggu sebelum hari ini, koran local, Koran nasional, TV nasional memberikan informasi bahwa ada segumpalan awan akan bergerak kearah Jogjakarta dan akan menimbulkan badai tropis pada tanggal 9-10 februari 2005. Kabar itu dipertegas oleh seruan Sultan untuk masyarakat tetap waspada terhadap segala gejala alam pada tanggal itu. Ada juga rumor yang mengatakan bahwa Sultan bermimpi dan mendapat penglihatan bahwa kratonnya tersapu oleh air. Kemudian disusul dengan anjuran untuk memasak sayur lodeh dengan 7 macem sayur pada tanggal 6 Feb yang lalu dan dengan 12 macam sayuran pada hari senin, tanggal 7 feb yang lalu.

Jelas kan….semuanya itu membuat orang-orang menjadi panic! Ibu2 di gereja saling bercerita persiapan mereka menjelang hari-hari merah itu! Bagaimana suami-suami mereka menertawakan kekhawatirkan dan kepanikan istri-istri mereka. Anak-anak juga tidak hentinya bercerita tentang badai, termasuk Ine ponakanku, dengan sangat ingin tau dia bertanya, “bou imeng, klo ada badai mau lari kemana? Bou bisa berenang to? Kan bisa selamat klo ada air laut” what a question honey????!!!! Aku bingung, speechless.

Tanggal 9, hari libur karena bersamaan dengan tahun baru Cina. Aku memulai hari dengan bangun kesiangan. Matahari sudah mulai meninggi ketika aku bangun. Terik sekali, membuat malas untuk keluar rumah! ‘biasanya akan hujan lebat pada tahun baru Cina’ aku bersiap menerima hujan yang deras, yang dijadikan perlambang rejeki oleh masyarakat cina. Tapi hingga sore hari hujan tak kunjung datang, panas terik hingga kami se-rumah minum air es dan ngendon di rumah seharian. Hmmmm apa ini pertanda bahwa tahun ini miskin rejeki….duh aku juga sudah menjadi sama dengan ibu-ibu di gerejaku! Hidup dengan khawatir….

Hari ini tanggal 10 februari, hari yang juga diramalkan menjadi waktu kedatangan si badai, si angin ribut! Pagi hingga siang matahari sangat terik, aku dan suamiku mencuci pakaian dengan riang. Pisang bakar ditabur messes taburan keju dan secangkir teh madu, mhmmmm enak untuk santapan pagi, setelah mencuci! Berember-ember pakaian hehehe… sore hari, awan sudah menghitam dan hujan pun turun dengan lebat! Sebentar saja. Berhenti kemudian hujan lagi sebentar tapi lebat! Berhenti lagi, hujan lagi! Tapi tidak dengan angin ribut! Hannya hujan lebat yang sebentar-bentar berhenti.

Jadi inget telpon mama, tapi pagi kami bergossip, tentang macem-macem, termasuk issue angin ribut. Kata mama, di Medan juga ada issue yang hampir sama. Katanya akan ada gempa dahsyat dan air bah. Sebagai penolak bala, seluruh masyarakat dianjurkan untuk masak lemang, makanan dari ketan yang dibakar di dalam bambu khusus, rasanya gurih karna dicampur santan dan bumbu rempah. Salah satu tanteku membuat lemang bersama seluruh lingkungannya. Waduh…. Disana lemang di sini sayur lodeh…. Tapi sama-sama penolak bala.

Kejadian ini membuktikan betapa masyarakat Indonesia sangat trauma, tepatnya masih sangat trauma dengan bencana yang terjadi di aceh! Ketakutan serta kepanikan membuat lupa akan logika dan Tuhan yang maha kuasa. Mengandalkan informasi ketok-tular, informasi dari mulut-ke mulut yang belum jelas kebenarannya. Begitu mudahnya masyarakat diprovokasi!

OKlah…. Itu realita kondisi masyarakat Indonesia, termasuk saya. Angin ribut, gempa, hujan badai bukan sebuah hukuman dari Tuhan. Hanya sebuah reaksi dari alam untuk menyeimbangkannya setelah sekian lama diekplorasi oleh kita, manusia! Sudah hukumnya alam akan menyeimbangkan isinya.

Monday, February 07, 2005

SARAPAN: senin&selasa

Senin dan selasa merupakan hari nan repot.

Mengapa?
Karena aku ngajar pagi, jam07.30!
Untuk mengajar, aku harus full!

Siasat menghadapi hari-hari ini:
Bikin sarapan yang cepat, tapi dahsyat enaknya.
Supaya bisa senyum manis di kelas.

Sarapan pagi ini:

Bahan-bahan
Nasi kemarin yang ada di magic jar [minggu harus masak nasi buanyak!]
Daging giling
Bawang Bombay
Cabe sedikit
Bawang putih
Merica
Garam
Saos sambel dan tomat
Telur 4 butir
Caranya:
Telur didadar tambahkan garam secukupnya. Sisihkan
Tumis bawang putih dan Bombay hingga harum. Tambahkan cabe merica dan garam. Tambahkan garam secukupnya. Terakhir saos sambel dan tomat.
Klo terlalu kering, tambahkan air dikittttttt.
Matang, angkat dan siram ke telur dadar.

Sajikan dengan nasi hanget dan susu segar.

Mhmmmm, aku siap menyambut hari ini.
I love Monday…

Saturday, February 05, 2005

PA Pithiks 2005 [pertama]

Kira-kira 2 minggu setelah mas Wahyu meninggalkan kami, sepakatlah kami untuk mengadakan PA. Bukan untuk menangisi kepergian saudara kami yang sangat kami kasihi, tapi sebagai ucapan syukur, karena kami sudah mampu untuk mengerti rencana Tuhan. Kami kembali bersama-sama, selayaknya kami dulu, bersekutu, sharing, bercanda dan menyanyi. Sungguh kami rindu sekali suasana itu.
Hingga, diputuskanlah, Sabtu, 29 Januari 2005, kami PA di kontrakanku [yak masih berhubungan dengan status baru menikah!!]
Sebagai ‘keluarga’ baru, pastilah kami ingin memberikan yang terbaik pada tamu, walaupun tamu-tamu itu sahabat sendiri yang susah tau-sama-tau. Suamiku sangat serius memikirkan apa saja yang akan kami sajikan; makan besar saja, itu keputusannya.
Pertama-tama adalah menyusun menu:
Satu: cah kangkung ala dapot [membalas cah kangkung ala budsus]
Dua: ikan bawal asam manis [masakanya mudah]
Tiga: Tempe goreng [‘cos every body loves tempe]
Empat: jus alpokat es krim
Semuanya dimasak sendiri, beruntunglah aku punya suami yang doyan sekali masak. Maka, Sabtu pagi-pagi sekali, kami sudah belanja di pasar Kranggan, pasar favorit kami berdua, segala aya, bersih dan murah. Siang jam 2 sudah mulai masak. Pertama-tama semua bahan dirajang dan dipotong-potong. Setelah semua OK, baru deh dimasak. Jam 5 kurang dikit semuanya sudah matang, rasa garam OK dan siap di meja. Walaupun begitu, suamiku masih saja ribet dengan memadu-padankan warna gelas, piring, sendok. Bikin aku gemes, karna terlalu perfect. Wong tamunya ya temen-temen sendiri ini.
PA dimulai jam 5, semua kumpul. Duduk diruang tengah sambil nonton VCD pernikahan. Seperti biasa Cnuq pasti menjadi sasaran, karena acara seperti itu juga akan dijalaninya jika dia jadi menikah dengan Dedek.
Om Jack membuka dengan doa, dan kami membagikan semua yang kami rasakan, terutama saat kami berusaha recover dari kesedihan, terutama saat kami ditinggal Mas Wahyu. Semua merasakan kesedihan yang sama, dan waktu penyembuhan juga hampir sama. Banyak hal yang selalu mengingatkan kami pada mas Wahyu, karena sehari-harinya kami selalu bersama-sama. Sebuah sesi: album kenangan yang indah. Teringat juga, mas Dito yang berada di India, kami membayangkan dia dikelilingi oleh cewe-cewe India....waduh....sangat beruntung dia! Kata Cnuq. Dasar!
Setelah PA, sekitar jam setengah delapan, kamipun makan malam. Semuanya makan dengan lahapnya, termasuk aku dan suamiku. Cah kangkung yang asin, ikan asem manis, tempe beraroma bawang.....mhmmmmmm, langsung menggoda indera penciuman dan mengundang lidah untk mencicipinya.
Sambil makan, kamipun masih mengingat Mas Wahyu, coba kalo dia ada, wah....pasti kita rebutan..... abis makannya paling buanyak!!!!Hahahaha...mas Wahyu-mas Wahyu, kamu selalu dihati kami, Pithiks.
Setelah kenyang, kami berdiskusi tentang PA berikutnya: di rumah Om Jack tanggal 8 Feb. Diperlukan waktu yang lumayan lama hingga perut kami tidak terasa penuh dan siap untuk melakukan aktifitas lainnya, seperti, beres-beres piring. Baru sekitar jam 10-an Cnuq, mas Budsus, mbak Othie dan Om Jack baru bisa pulang.
Wah...acara PA dan makan malamnya sangat sukses yak..... pengalaman pertama mengudang teman-teman makan malam setelah menikah.
Hmmmmm....sungguh bahagia.

marriage story [1]

Menikah: ternyata membawa suasana yang sangat berbeda. Tidak hanya sekarang tidak sendiri lagi, tapi kedudukan dalam strata social. Arisan, kunjungan sanak family, dan masih banyak lagi. Kegiatan itu hampir tidak pernah kulakukan sebelum menikah, namun kini semuanya menjadi daftar yang patut diperhitungkan pada agenda harian, mingguan dan bulanan. Selain berefek pada managemen waktu, semua kegiatan itu juga bermuara pada managemen keuangan. So, sangat rumit situasi yang sedang kuhadapi. [Yak seperti biasa, lelaki kurang perduli hubungan kegiatan tersebut dengan kondisi kantong dan waktu.....]selain berkunjung, banyak juga yang datang mengunjungi, bertamu membawa sejuta cerita. Ada tamu kecil yang ngitari rumah kontrakanku yang mungil sambil cari tau apa saja yang bisa diacak sebagai mainan. Seru!!!!
Di sisi lain, status telah menikah juga menberikan kita kedudukan baru, sebagai pusat perhatian. Seringkali ada yang memberikan hadiah, baik berupa barang-barang perlengkapan rumah tangga hingga nasihat-anjuran-trik-tips supaya rumah tangga langgeng. Menyenangkan..... hampir setiap hadiah dan nasihat-nasihat itu memiliki sejarah masing-masing dan menjadi cerita menjelang tidur. [Terimakasih buat semua, hingga kini kami berdua punya 7 sprei aneka warna, 8 panci, 4 tea set, 1 set dinner, 1 set pisau, 1 set sendok, 1 set piring]
Menikah, sebuah babak baru dalam kehidupan.


*******************************************
Setelah menikah sebulan lebih beberapa hari
*******************************************