PA Pithiks 2005 [pertama]
Kira-kira 2 minggu setelah mas Wahyu meninggalkan kami, sepakatlah kami untuk mengadakan PA. Bukan untuk menangisi kepergian saudara kami yang sangat kami kasihi, tapi sebagai ucapan syukur, karena kami sudah mampu untuk mengerti rencana Tuhan. Kami kembali bersama-sama, selayaknya kami dulu, bersekutu, sharing, bercanda dan menyanyi. Sungguh kami rindu sekali suasana itu.
Hingga, diputuskanlah, Sabtu, 29 Januari 2005, kami PA di kontrakanku [yak masih berhubungan dengan status baru menikah!!]
Sebagai ‘keluarga’ baru, pastilah kami ingin memberikan yang terbaik pada tamu, walaupun tamu-tamu itu sahabat sendiri yang susah tau-sama-tau. Suamiku sangat serius memikirkan apa saja yang akan kami sajikan; makan besar saja, itu keputusannya.
Pertama-tama adalah menyusun menu:
Satu: cah kangkung ala dapot [membalas cah kangkung ala budsus]
Dua: ikan bawal asam manis [masakanya mudah]
Tiga: Tempe goreng [‘cos every body loves tempe]
Empat: jus alpokat es krim
Semuanya dimasak sendiri, beruntunglah aku punya suami yang doyan sekali masak. Maka, Sabtu pagi-pagi sekali, kami sudah belanja di pasar Kranggan, pasar favorit kami berdua, segala aya, bersih dan murah. Siang jam 2 sudah mulai masak. Pertama-tama semua bahan dirajang dan dipotong-potong. Setelah semua OK, baru deh dimasak. Jam 5 kurang dikit semuanya sudah matang, rasa garam OK dan siap di meja. Walaupun begitu, suamiku masih saja ribet dengan memadu-padankan warna gelas, piring, sendok. Bikin aku gemes, karna terlalu perfect. Wong tamunya ya temen-temen sendiri ini.
PA dimulai jam 5, semua kumpul. Duduk diruang tengah sambil nonton VCD pernikahan. Seperti biasa Cnuq pasti menjadi sasaran, karena acara seperti itu juga akan dijalaninya jika dia jadi menikah dengan Dedek.
Om Jack membuka dengan doa, dan kami membagikan semua yang kami rasakan, terutama saat kami berusaha recover dari kesedihan, terutama saat kami ditinggal Mas Wahyu. Semua merasakan kesedihan yang sama, dan waktu penyembuhan juga hampir sama. Banyak hal yang selalu mengingatkan kami pada mas Wahyu, karena sehari-harinya kami selalu bersama-sama. Sebuah sesi: album kenangan yang indah. Teringat juga, mas Dito yang berada di India, kami membayangkan dia dikelilingi oleh cewe-cewe India....waduh....sangat beruntung dia! Kata Cnuq. Dasar!
Setelah PA, sekitar jam setengah delapan, kamipun makan malam. Semuanya makan dengan lahapnya, termasuk aku dan suamiku. Cah kangkung yang asin, ikan asem manis, tempe beraroma bawang.....mhmmmmmm, langsung menggoda indera penciuman dan mengundang lidah untk mencicipinya.
Sambil makan, kamipun masih mengingat Mas Wahyu, coba kalo dia ada, wah....pasti kita rebutan..... abis makannya paling buanyak!!!!Hahahaha...mas Wahyu-mas Wahyu, kamu selalu dihati kami, Pithiks.
Setelah kenyang, kami berdiskusi tentang PA berikutnya: di rumah Om Jack tanggal 8 Feb. Diperlukan waktu yang lumayan lama hingga perut kami tidak terasa penuh dan siap untuk melakukan aktifitas lainnya, seperti, beres-beres piring. Baru sekitar jam 10-an Cnuq, mas Budsus, mbak Othie dan Om Jack baru bisa pulang.
Wah...acara PA dan makan malamnya sangat sukses yak..... pengalaman pertama mengudang teman-teman makan malam setelah menikah.
Hmmmmm....sungguh bahagia.
No comments:
Post a Comment