TANDA-TANDANYA
Ibu dalam benak kami bersaudara adalah seperti IBU yang kami punyai. Seorang perempuan yang kokoh, tegas, teliti, perhatian dan cerewet. Kami belum pernah mendapati Ibu, yang sehari-harinya kami panggil Mama tergambar dengan image lemah-lemas-lelah-letoy-dan-kurang bergairah.
Betul!
Hingga, Mama terkena kanker limpomia [lympoma] beberapa bulan yang lalu (3-4 bulan yang lalu barangkali). Sejak pertama-kali sakit tenggorokan dan bengkak di leher, gejala lemah-lemas-lelah-letoy-dan-kurang bergairah sudah tergambar dengan jelas di diri Mama. sontak kami ber-empat anak-anaknya merasa ada sesuatu yang SALAH, sesuatu yang TIDAK PAS, sebab seumur-umur kami belum pernah melihat gambaran Mama dengan image ini.
Kemudian, setelah diagnosanya dapat, dokternya OK dan terapi penyembuhan pun dijalankan. Kami, anak-anaknya selalu bergantian menelponya. Maklumlah, keluarga jaman sekarang, 4 anak di 4 propinsi, di 2 pulau yang berjauuuhhhhaaaannnn. Ya gitu deh, hanya Iwan saja yang 'dekat' sehingga dialah menjaga Mama bergantian dengn Bapak.
Terapi demi terapi pun dijalani, rasa khawatir kami pun semakin tinggi. Karna terapi tidak saja membutuhkan daya tahan tubuh yang kuat, tapi juga daya juang yang tinggi, semangat!
Terapi Kemo I, hasilnya daya tahan tubuh turun, mulut babak belur karna sariawan. Mendengar kondisi ini, aku langsung meminta si Bungsu, Sardo, untuk segera pulang (skripsi dilanjutkan bulan januari saja, kataku). Sedangkan Robert, tidak bisa pulang karna nunggu jadwal pendadaran. Lah...aku HAMIL, disarankan gak naek pesawat hingga melewati tri semester I, lah-halah... Jadi wajar to klo aku memaksa Sardo pulang lebih awal. [Selain karna ongkos pesawatnya lebih murah sebelum Natal ....hehehehe]
Terapi Kemo II, sudah dapat diantisipasi, belajar dari pengalaman terapi sebelumnya.
"Mau lapor Bos, Mama sudah baekan. Everything is undercontrol here!"
"Oh iya?! Gak ada efek samping laen, efek baru, yang gak ada di kemo I"
"Gak ada, seperti yang gw bilang; Everything is undercontrol. Buktinya Mama udah bisa nyerewetin aku!!!!!"
"wakakakakakakkkkk"
Heh... adikku ini cerdas apa 'italic' yaaa...., ke-cerewet-an jadi indikator kesehatan Mama..... (geleng kepala)