Wednesday, August 24, 2005

aku takut kalo mataku kedipan

Ada proses yang lumayan panjang hingga akhirnya aku takut jika mataku kedipan. Berawal dari kelelahan sehabis pernikahan, mataku sebelah kiri dan kanan kedipan secara bergantian. Oleh ibuku dikasih saran untuk tidur cukup, "jangan larut malam ya.. biar matanya cukup istirahat",begitu katanya ketika kuceritakan hal ini.

Dulu...dulu sekali, ada teman yang bilang klo mata kedipan tandanya akan menangis! waha...aku tidak pernah percaya.... kedipan hanya sensasi kecil di mata akibat gerakan otot polos yang otomatis.

Nasihat ibuku tidak manjur sama sekali, bahkan menjelang kepulangan kami ke Jogja malah semakin sering terasa. Sempat bertanya2 juga, tapi Depete juga tidak memberikan respon yang baikdisebut'perhatian', dia mah biasa, dingin!

Tak lama, hanya seminggu kemudian, Mas Wahyu [PWY] meninggal dunia. Aku menangis keras: sedih, kaget dan berbagai rasa bercampur menjadi satu. Bahkan di kantor pun klo mendengar lagu 'kudatang'-nya Bobby selalu menangis. Keras, hingga sebulan. Penuh.

-------
OK...kedipan belum sah menjadi pertanda akan menangis keras. Buktinya setelah PWY meninggalkan kami, kedipan masih saja datang. walau tidak sesering dan separah waktu itu. Mungkin hanya satu kebetulan belaka.
-------

Sekitar 2 bulan kedipan itu terasa, hingga ada telpon yang memintaku datang ke RS.Sarjito. Bapa Uda sakit dan sedang sekarat di ICU. Akupun lari ke RS dan bertemu dengan Bapa Uda yang tergolek lemah dengan berbagai slang dan kabel serta monitor yang memberikan informasi kondisinya. Dari dokter memberikan info bahwa kondisinya sangat jatuh buruk. Hanya sekitar 6 jam aku bersamanya, dia pun dipanggil Tuhan.

--------
OK... kedipan lagi...Kebetulan yang manis?!
--------

Setelah itu, kedipan tidak datang menghinggapi mataku....lama, hingga bulan mei. Kedipan itu datang lagi!!! sangat terasa, hingga -seakan- menggoncang hingga ke alis.
SIALAN... I need to concentrate here baby! Susah!
Mhmmm mungkin ini karna aku stress untuk milih sekolah, nunggu jawaban NUS, persiapan ujian itebeh....waia...jelas ini STRESS!!!

Bulan Juni awal tepatnya tanggal 6 juni pukul 20.15wib, yep...aku nangis lebih keras dari kepergian PWY dan Bapa Uda. Sangat keras, keras sekali...bahkan hingga kini aku masih merasa sakitnya kehilangan, HEINZI. Duka yang sangat dalam, dia adikku, yang 24 jam bersama-sama. DIA yang menemaniku ketika menangis kehilangan PWY, kini aku menangis karna kehilangan dia.

[Tuhan, bolehkan aku bertanya....sampai kapan rasa sakit ini.... ] keluhku saat itu.

--------
Kedipan...lagi-lagi kedipan itu!!! dan menangis!!!! Ini yang ketiga...masih satu kebetulan?!
YA kebetulan bisa saja beruntun 3 kali, right?! RIGHT...
--------

from: Mbak Tri
15/08/05 19:23
MLM IMEL, SEKEDAR INFO...BPK SAKIT PARAH DI KLATEN....dst.

to: Mbak Tri
15/08/05 19:35
ati-ati di jalan Mbak... Kita doakan dari sini. GBU

ku-forward sms mbak Tri ke pithik.

17/08/05
Mhmmm aku kedipan? halus hanya getar tersamar....
ugh!!!! sebel.... [aku takut -jujur- akankah aku nangis lagi.]
Tuhan, apakah aku masih dan harus kehilangan lagi?

to: Mbak Tri
20/08/05 10:45
Gmn kondisi bpk? kami belum sempat jenguk. maap ya mbak.

from: Mbak Tri
20/09/05 14:39
Ya tak apa...doanya`saja gulanya msh 719 dan ureum cretinin msh tinggi.

22/08/05
aku menghubungi pithik, bertanya kapan bisa jenguk pak Lukas. Mhmmm susahnya menyatukan jadwal semua pithik!

from: Mbak Tri
23/08/05 18:52
Bpk diberangkatkan dari rmh duka nayu..dimakamkan di sungkur jam 14.00

"Ya TUHAN...KAU panggil juga Bapak...", aku terunduk. lama---

YA...kedipan itu...kedipan itu.........KEDIPAN....!!! -aku pengen teriak-marah-sangat-

[salahkan aku jika aku takut jika aku kedipan...-artinya aku akan menangis kehilangan-]

-----
Pak Lukas, selamat jalan... tenanglah di sisi BAPA.
Selamat berkumpul kembali dengan PWY dan Ibu.
Biarlah kami -pithik- menangis sekali lagi...
Maap, kami bisa datang di saat kau telah pergi.
Bapak, kami mengasihimu.
-----

No comments: