.:pindahan rumah:.
Setelah ngontrak di Klitren setaon, akhirnya kami memutuskan untuk pindah. Sebenarnya -jujur-, rumah dan lingkungan lumayan-lah, tidak ada alasan yang 'bersifat' menjengkelkan sehingga kami harus pindah dari sana.
Setelah dipikir-pikir, akhirnya ada beberapa asalan logis untuk segera pindah [*ingat, bukan bersifat menjengkelkan!!]
Pertama: karna ada kancil kecil yang memutuskan untuk keluar dari rumah kontrakan. Dengan demikian, rumah kontrakan menjadi terlalu luas. Sayang dong bayar rumah mahal, tapi gak bisa dipakai dengan efisien. Nanti malah ruang-ruang yang lapang menjadi 'alasan' yang menggodaku dan Depete membeli barang-barang yang gak penting! [thanks to kancil kecil, kamu sudah nyari jalan sendiri, sehingga kami gak kewalahan lagi menghadapi ke-licikanmu]
Kedua: karna rancana mau sekolah ke ITB. Sekolah lagi berarti membutuhkan duwit, supaya irit, nyari kontrakan yang lebih murah. Pilih lokasi di 'tepi' kota supaya dapat harga murah plus udara yang lebih segar [di depan kontrakan baru ada sawah-ladang]. Setelah dapat yang cocok-lalu didepe-sekolah di-gagal-kan pak Rektor. Yooo piye maneh..... harus pindah omah to?!
Ketiga: -ini si menurut Yetta-, kami [aku dan depete] kudu cari suasana baru sebagai usaha untuk mendapatkan 'depete yunior or imenk yunior'. Mmmhmmmm bisa dibenarkan... rumah yang lama terlalu banyak 'keramaian', sedangkan di rumah baru ini berlantai 2 [bertus di lantai 2, aku dan depete di lantai 1]. I think, we'll have enough privacy-lah...
[masih ada alasan laen gak ya.....]
..............
..........
....
SUDAH.... cukup tiga alasan itu, wis ora nemu alasan liane...
Ternyata oh ternyata
Pindahkan itu sangat melelahkan.... begitu banyak barang yang harus dipacking-diangkutin-diturunin-ditata-dipilih-disusun-di--di---di---- aku migren!!!
**need paramex?!
no! parasetamol make you addicted.... say no to PARAMEX=drugs
No comments:
Post a Comment