Tuesday, August 30, 2005

my yellow sofa

Akhirnya sofa kuning itu datang juga. Cantik kan?? [HE! sebenarnya sofa ini hasil search dari internet, si sofa belum tak foto! my digital camera is out of battery..hehehe..]

YA... si sofa bukan menjadi prioritas benda yang mau dibeli setelah kami pindah. Tapi setelah melihat brosur, aku langsung jatoh cintrang... padahal tujuan utama ketika itu adalah membeli lemari pakaian...*jaoh banget!

Jangan salahkan mata dong, klo melarak-melirik, abis emang bagus2 sih...!

baidewei, alasan membeli sofa ini sebenarnya sangat rasional: 'mengisi ruang tamu yang selama ini hanya kami gelari dengan karpet', ya selain emang bentuknya yang mungil dan gaya klasik, dan kebetulan juga berwarna kuning, sangat kontekstual dengan warna rumah kami yang juga kuning. see..rasional banget kan!

Nah...dapot family...enjoy your new sofa

Wednesday, August 24, 2005

aku takut kalo mataku kedipan

Ada proses yang lumayan panjang hingga akhirnya aku takut jika mataku kedipan. Berawal dari kelelahan sehabis pernikahan, mataku sebelah kiri dan kanan kedipan secara bergantian. Oleh ibuku dikasih saran untuk tidur cukup, "jangan larut malam ya.. biar matanya cukup istirahat",begitu katanya ketika kuceritakan hal ini.

Dulu...dulu sekali, ada teman yang bilang klo mata kedipan tandanya akan menangis! waha...aku tidak pernah percaya.... kedipan hanya sensasi kecil di mata akibat gerakan otot polos yang otomatis.

Nasihat ibuku tidak manjur sama sekali, bahkan menjelang kepulangan kami ke Jogja malah semakin sering terasa. Sempat bertanya2 juga, tapi Depete juga tidak memberikan respon yang baikdisebut'perhatian', dia mah biasa, dingin!

Tak lama, hanya seminggu kemudian, Mas Wahyu [PWY] meninggal dunia. Aku menangis keras: sedih, kaget dan berbagai rasa bercampur menjadi satu. Bahkan di kantor pun klo mendengar lagu 'kudatang'-nya Bobby selalu menangis. Keras, hingga sebulan. Penuh.

-------
OK...kedipan belum sah menjadi pertanda akan menangis keras. Buktinya setelah PWY meninggalkan kami, kedipan masih saja datang. walau tidak sesering dan separah waktu itu. Mungkin hanya satu kebetulan belaka.
-------

Sekitar 2 bulan kedipan itu terasa, hingga ada telpon yang memintaku datang ke RS.Sarjito. Bapa Uda sakit dan sedang sekarat di ICU. Akupun lari ke RS dan bertemu dengan Bapa Uda yang tergolek lemah dengan berbagai slang dan kabel serta monitor yang memberikan informasi kondisinya. Dari dokter memberikan info bahwa kondisinya sangat jatuh buruk. Hanya sekitar 6 jam aku bersamanya, dia pun dipanggil Tuhan.

--------
OK... kedipan lagi...Kebetulan yang manis?!
--------

Setelah itu, kedipan tidak datang menghinggapi mataku....lama, hingga bulan mei. Kedipan itu datang lagi!!! sangat terasa, hingga -seakan- menggoncang hingga ke alis.
SIALAN... I need to concentrate here baby! Susah!
Mhmmm mungkin ini karna aku stress untuk milih sekolah, nunggu jawaban NUS, persiapan ujian itebeh....waia...jelas ini STRESS!!!

Bulan Juni awal tepatnya tanggal 6 juni pukul 20.15wib, yep...aku nangis lebih keras dari kepergian PWY dan Bapa Uda. Sangat keras, keras sekali...bahkan hingga kini aku masih merasa sakitnya kehilangan, HEINZI. Duka yang sangat dalam, dia adikku, yang 24 jam bersama-sama. DIA yang menemaniku ketika menangis kehilangan PWY, kini aku menangis karna kehilangan dia.

[Tuhan, bolehkan aku bertanya....sampai kapan rasa sakit ini.... ] keluhku saat itu.

--------
Kedipan...lagi-lagi kedipan itu!!! dan menangis!!!! Ini yang ketiga...masih satu kebetulan?!
YA kebetulan bisa saja beruntun 3 kali, right?! RIGHT...
--------

from: Mbak Tri
15/08/05 19:23
MLM IMEL, SEKEDAR INFO...BPK SAKIT PARAH DI KLATEN....dst.

to: Mbak Tri
15/08/05 19:35
ati-ati di jalan Mbak... Kita doakan dari sini. GBU

ku-forward sms mbak Tri ke pithik.

17/08/05
Mhmmm aku kedipan? halus hanya getar tersamar....
ugh!!!! sebel.... [aku takut -jujur- akankah aku nangis lagi.]
Tuhan, apakah aku masih dan harus kehilangan lagi?

to: Mbak Tri
20/08/05 10:45
Gmn kondisi bpk? kami belum sempat jenguk. maap ya mbak.

from: Mbak Tri
20/09/05 14:39
Ya tak apa...doanya`saja gulanya msh 719 dan ureum cretinin msh tinggi.

22/08/05
aku menghubungi pithik, bertanya kapan bisa jenguk pak Lukas. Mhmmm susahnya menyatukan jadwal semua pithik!

from: Mbak Tri
23/08/05 18:52
Bpk diberangkatkan dari rmh duka nayu..dimakamkan di sungkur jam 14.00

"Ya TUHAN...KAU panggil juga Bapak...", aku terunduk. lama---

YA...kedipan itu...kedipan itu.........KEDIPAN....!!! -aku pengen teriak-marah-sangat-

[salahkan aku jika aku takut jika aku kedipan...-artinya aku akan menangis kehilangan-]

-----
Pak Lukas, selamat jalan... tenanglah di sisi BAPA.
Selamat berkumpul kembali dengan PWY dan Ibu.
Biarlah kami -pithik- menangis sekali lagi...
Maap, kami bisa datang di saat kau telah pergi.
Bapak, kami mengasihimu.
-----

Tuesday, August 23, 2005

pagi-pagi di kontrakan baru

Rumah yang kami kontrak ini memiliki lingkungan yang berbeda dengan rumah yang lama. Lingkungan sangat menyenangkan karna kami adalah salah penghuni di kompleks rumah kontrakan ini.

YA, tetangga kami adalah pengontrak, seperti kami, yang rata-rata adalah mahasiswa S2-S3, sudah berkeluarga. Karakter penghuni yang sangat berbeda dengan rumah yang lama, yang dikelilingi oleh kost-kostan cowok dan rumah 'kecil-kecil' yang dihuni pedagang informal.


Pagi-pagi, semua pengontrak yang masih punya bayi akan mendorong kereta bayi, memberi makan dan mengajak anaknya ngobrol tentang bunga, langit, matahari, patty [my dog] dan tentang semua yang ditemui si ibu.
Bapak-bapak, seperti janjian, akan menyapu halaman dan pekarangan dengan bersih dan rapi.
Ibu-ibu yang laen belanja bahan masakan hari ini.
Beberapa anak muda memanasi motor dan berangkat ke kampus.
Musik hanya terdengan dari rumah kami.....
Sekitar pukul 7.30an sudah terbaui masakan yang -kayaknya- enak.
mhmmmm...


YA...I love my new rent-house

Monday, August 22, 2005

bercakap-cakap dengan batita



Suatu siang hari Minggu, dengan Icha [Chaca] gadis cilik 3 tahun

[I] Hallo Chaca.....

[C] Ugh.... *ketus*

[I] Iihhh......, kok gitu…... Tasnya lucu deh *sambil nunjuk tas keciiilll Chaca*

[C] * melongok ke arahku*....... Yang ini juga!!......... *sambil menunjuk tas besarku*

[I]

Gadis kecil itu memang penuh kejutan!!!

Friday, August 12, 2005

.:pindahan rumah:.

Setelah ngontrak di Klitren setaon, akhirnya kami memutuskan untuk pindah. Sebenarnya -jujur-, rumah dan lingkungan lumayan-lah, tidak ada alasan yang 'bersifat' menjengkelkan sehingga kami harus pindah dari sana.

Setelah dipikir-pikir, akhirnya ada beberapa asalan logis untuk segera pindah [*ingat, bukan bersifat menjengkelkan!!]

Pertama: karna ada kancil kecil yang memutuskan untuk keluar dari rumah kontrakan. Dengan demikian, rumah kontrakan menjadi terlalu luas. Sayang dong bayar rumah mahal, tapi gak bisa dipakai dengan efisien. Nanti malah ruang-ruang yang lapang menjadi 'alasan' yang menggodaku dan Depete membeli barang-barang yang gak penting! [thanks to kancil kecil, kamu sudah nyari jalan sendiri, sehingga kami gak kewalahan lagi menghadapi ke-licikanmu]

Kedua: karna rancana mau sekolah ke ITB. Sekolah lagi berarti membutuhkan duwit, supaya irit, nyari kontrakan yang lebih murah. Pilih lokasi di 'tepi' kota supaya dapat harga murah plus udara yang lebih segar [di depan kontrakan baru ada sawah-ladang]. Setelah dapat yang cocok-lalu didepe-sekolah di-gagal-kan pak Rektor. Yooo piye maneh..... harus pindah omah to?!

Ketiga: -ini si menurut Yetta-, kami [aku dan depete] kudu cari suasana baru sebagai usaha untuk mendapatkan 'depete yunior or imenk yunior'. Mmmhmmmm bisa dibenarkan... rumah yang lama terlalu banyak 'keramaian', sedangkan di rumah baru ini berlantai 2 [bertus di lantai 2, aku dan depete di lantai 1]. I think, we'll have enough privacy-lah...

[masih ada alasan laen gak ya.....]
..............
..........
....

SUDAH.... cukup tiga alasan itu, wis ora nemu alasan liane...

Ternyata oh ternyata
Pindahkan itu sangat melelahkan.... begitu banyak barang yang harus dipacking-diangkutin-diturunin-ditata-dipilih-disusun-di--di---di---- aku migren!!!

**need paramex?!
no! parasetamol make you addicted.... say no to PARAMEX=drugs

Friday, August 05, 2005

FINAL DECISION

Ruang Rektorat, 03 Agustus 05, 14.30wib
percakapan formal

tok-tok

[R] masuk......silahkan duduk....
[R] gimana...gimana? sudah sampai mana prosessnya?
[I] yang itebe juga masuk pak. puji tuhan.
[R] oh ya....mhmmmm (angguk2)
.........
[I] oh iya pak, selain tentang studi lanjut, saya juga bawa berkas yang harus ditandatangai oleh bapak. mhmmm berkas kepangkatan untuk kopertis.
[R] ya......(langsung menanda-tangani), nah sekarang anda harus menetapkan pilihan.
[I] pilihan saya 'sekolah'
[R] ok, sekolah dimana?
.........
[R] ya...sudahlah, begini saja. saya jamin deh harus ke nus-singapore.
[I] klo beasiswanya gak dapet -lagi-?
[R] saya deh yang jamin klo kita mau membiayai anda. sing penting usaha beasiswa dulu. ok.
[I] klo ada jaminan saya mau.
[R] mau berangkat kapan to? apa tahun ini berangkat saja?!
[I] sudah telat regist 10 hari pak.... adan saya sudah buat surat permohonan pengunduran untuk tahun depan...
[R] ok deh...tahun depan aja...tahun ini mengajar, dan sebagai previllage, tahun depan ke nus! duta wacana mau membiayai jika gak dapet beasiswa. ok.
[R] jaminannya, surat pernyataan dari saya, selaku rektor. surat ini sebagai bukti yang kuat, sehingga walau ada perubahan, hal ini tetap harus dipenuhi oleh duta wacana.
[I] ok pak.... saya akan buat draftnya.
[R] yah...begitu saja lah....tidak usah repot2...pusing2...ok
[I] terimakasih pak...

Ruang Teknik, 3 agustus 05, 15.25wib
keputusan itu menjadi hadiah ulang tahun yang sangat berharga......
tanggal 4 agustus kujelang dengan senyum
KEPASTIAN membuat lega
so...

sumber foto
2 me


Wednesday, August 03, 2005

.::aku kok bingung lageee:.



Curhat niy.... (coz, aku dan suami ndak bisa memecahkan lagee)
Ini masih seperti topik yang kerap ku-posting, baik di multiply, maupun diblogku, yapp... tentang sekolah...studi lanjut...

Mengapa masalah ini gak kunjung berkesudahan??? jawabnya karna pengen sekolah GRATIS....*mana ada sekolah 'gratis' yang proses mendapatkannya mudah, ya gak??* Setelah diterima oleh NUS-Singapore dan ITB-Bandung dengan tidak disertai dengan berita yang melegakan dari pemberi beasiswa (1 menolak , 2 lagi belum mengumunkan, meeting bulan nov )

Sebenarnya klo mau sekolah di-ITB, yayasan mau membiayai.... klo di NUS, sangat mahal, jadi yayasan tidak memberikan biaya. Melihat hal yang demikian, akhirnya saya putuskan ke ITB saja. Suami juga senang, pisahnya tidak terlalu jauh, cukup 8jan YK-BDG sudah bisa bertemu...hehehe...

Namun, melihat proposal beasiswa yang sudah diajukan, kok ya sayang klo ketrima dan tidak dipakai untuk sekolah di NUS untuk tahun depan. Akhirnya saya ku-kirimlah surat permohonan menundaan sekolah ke NUS... jawabannya DITOLAK. Jika mau masuk tahun depan ya re-apply application form...

Jawaban ini membuatku semakin yakin ke ITB....[sudah sempat berteriak, ITB...aku datang!!!!!]

Semua buyar, ketika dari Mr. Boon Liang, head officer-nya master of architecture-nya NUS, yang mengabari klo permohonanku untuk menunda sekolah diterima... aku jadi berharap lagi!!!

bagaimana jika ke ITB dulu...trus klo lulus beasiswa baru ke nus? (enaknya...jangan egois dong...kan yayasan rugi!!!!)
bagaimana klo nunda 1 tahun...kan langsung ke nus? (wekkk ndak ada jaminan klo beasiswa keterima...masih trauma niy...ditolak )
bagaimana klo---klo..... (wah...,..wah....)

lah-lah.... piye....
lahhhhh-lahhh...piye...

ada yang punya usul.... yang usul-usil juga boleh?!
please....