Thursday, April 07, 2005

kangen sahabat

From Kidung to Shallots


Dulu, kala usia masih belasan, kita bersama menapakkan kaki di sana. Harapan meletup di setiap ayun langkah dan senyum. Belum saling kenal, hanya kondisi yang mempertemukan. Di ruangan itu, dengan segala ‘terror’ dari senior, kita didesak untuk saling tau dan kenal lalu saling membutuhkan, untuk satu alasan: pertahanan diri terhadap ‘serangan’ senior.

Masuk ke pertengahan masa, kita sudah mulai berinteraksi lebih intens. Banyak tugas yang kita selesaikan, melewati malam-malam penuh perjuangan. Santai adalah waktu makan. Banyak warung yang kita datangi, lesehan, makan dengan kamu sungguh menyenangkan. Tidak ada kemauan yang keinginan yang macam-macam. Malam dan makan juga diisi dengan sharing, bergosip dan berangan. Sangat mudah kala itu untuk berangan—sangat mudah!

Lalu, di akhir masa, kita masih keep in touch, kamu sudah terbang dengan anganmu. Kamu mau bayar harga untuk itu semua. Aku harus mengambil cara kamu membuat keputusan dan ‘berani’ atas harga sebuah keputusan.

Kini, kamu masih terbang dengan anganmu dan aku juga melayang dengan citaku. Aku tidak akan memaksamu untuk singgah ke tempat yang bukan tujuanmu. Kamu sungguh kukuh nan menawan di kebebasanmu.

Sungguh indah ‘hubungan’ ini. Jauh tapi dekat, dekat tetapi jauuuuhhhhh sekali!

Love you Shallots! I always say a little pray for you.

No comments: