Tuesday, July 26, 2005

perempuan dan kesehariannya.

Teman mengenalkanku pada MULTIPLY.COM dan mengajakku bergabung. Mhmmm senang juga bergabung di multiply, memudahkan untuk bergaul sekaligus jadi blog [gabungan blog dan friendster gitu]

Hingga beberapa waktu yang lalu aku berkenalan [maksudnya contact via multiply] dengan seseorang yang bernama NINIT.... dan baru saja aku tau klo dia adalah penulis 'kok putusin gue?' yang kulihat di gramedia beberapa hari yang lalu pas beli harry potter....

Trus ada link ke blognya ninit, kamarcewek. Seru juga loh....eits...not girl only...but you all gentleman should go there.... have fun! Seperti cerita ini pasti bikin kamu tertawa...hahahaha...seru-seru!
Ini baru asyik....

Thanks Ninit.....
[semoga kamu dan keluarga tetep baik-baik aja di Cote D'Ivoire (Ivory Coast)]

Friday, July 22, 2005

cerita sepatu

--memilih sepatu yang tepat akan menambah percaya diri--
**sepatu yang tepat bagiku adalah sepatu bertali kecil, supaya kaki yang berukuran 36-37 ini terlihat lebh seksi**


sumber gambar klik disini

Entah sejak kapan, manusia menggunakan alas untuk menutup kakinya. Mulai dengan menggunakan pelepah kayu hingga berkembang seperti sekarang ini. Sebuah evolusi dalam desain, bergerak dari 'keamanan' --- 'kenyamanan'---'lifetyle'.

Bagiku, sepatu bukan sesuatu yang terutama sebagai penghias kaki. sejak dahulu aku hanya punya 2 jenis sepatu; 1 sepatu ke gereja dan 1 sepatu ke sekolah. Lalu sewaktu kuliah, aku bersyukur bisa menggunakan sepatu sandal ke kampus, kadang juga cuman pakai sandal. Ada perubahan sesaat pada semester 7an, tau kenapa, mulailah aku membeli sandal bertumit 2-3cm. Lalu semester berikutnya membeli sendal 5-7cm. Senang menggunakan sendal bertali kecil dengan tumit tinggi *menutupi kekurangan!!! hihihi....* Hingga pada saat Ujian Pendadaran, aku punya sepatu sendal berhak 5 cm yang paling aku favoritkan, warna hitam, sepatu sendal terbuka dengan 1 tali langsing melingkar dari jempol ke kelingking dan tali yang mengait tumit dan pergelangan kaki. Simple sekaleee...aku gak pernah ketemu model yang gitu lage...

Sejak pertama kali kerja hingga sekarang, trend sepatu yang kupilih berubah sedikit [hiihihi...] yang dulunya berhak 5-7cm, tapi kini hanya berhak 1-2cm, dengan tali-tali tentunya. Mengapa? karna tempat kerjaku yang mengharuskanku naek-turun tangga, jalan dari gedung paling selatan ke gedung paling utara, membutuhkan sepatu yang nyaman dan aman. Tidak melukai kaki dan tidak mudah terpeleset..*kadang butuh lari-lari kecil bo'*

Nah, apa sih menariknya cerita sepatu....
mhmmmm aku coba untuk membuatnya menarik....
pertama,
karna gandrung dengan sepatu model bertali dengan hak 1-2cm, maka setiap kali ada model sepatu yang seperti itu di mall pasti akan kubeli. warnanya selalu hitam atau coklat ...harganya tidak pernah lebih dari 99,900rupiah...
karna rata-rata modelnya sama, tak jarang lusi dan eby komentar "mom...mbok beli sepatu..."

kedua,
sepatu model gitu dan harga segitu, umurnya gak pernah lebih dari 18 bulan. Adanya saja masalahnya, mulai dari talinya lepas, atau haknya copot, kadang alasnya lepas..wah....
terakhir tuh kemaren, pas lagi asyik jalan dari unit hubungan luar negeri ke teknik, sepatu copot...huahhhh bikin repot dan bikin malu!!!

ketiga,
sepatu model gitu meninggalkan cap matahari; bagian kaki yang selalu tertutup tali akan berwarna lebih putih dibandingkan bagian yang selalu terbuka. So, walo tuh sepatu sudah kita lepas, 'bekas'-nya tetep aja terlihat. Sehingga bisa ditebak...sepatu-ku yang mana ....hihihi.....sesuaikan saja dengan 'relief' yang ada di kaki....

Lalu aku mencoba membeli sepatu 'boat'--bot... yang bertumit 5 cm dengan ujung persegi...bahan kulit sintesis....mhmmm terlihat maskulin ...bo'.
mengapa??? karna aku sedih melihat kaki-ku yang ber-relief... jelek buanget....

sekarang, aku menggunakan sepatu bertali dan sepatu boat secara bergantian, supaya tetap terlihat seksi dan tidak ber-relief...

Good solution, isnt it?

Tuesday, July 19, 2005

If I were born in Japan, so my name should be

My Japanese name is Hidetada Imagawa.
Take The Kawaii Japanese Name Generator by Shuichigami today!
Created with Rum and Monkey's Name Generator Generator.

1/2 tahun sudah terlewati

Tanpa terasa satu-per-satu hari berlalu tanpa kata 'permisi'. Apakah sudah kulewati dengan upaya dan kerja yang penuh?


awal tahun ini dibuka dengan status baru: Married.... not single any more. Setelah pulang ke Yogyakarta, tidak ada perubahan yang besar setelah menyandang predikat ny. Hendra Dapot Kristinov.

Tapi tak sampai sebulan, ajakan untuk mengikuti arisan sudah mulai mengalir, masing-masing peserta arisan memperkenalkan keunggulan arisannya masing-masing. Hihi..kami berdua pusing, dan akhirnya memutuskan untuk mengikuti arisan marga Damanik SAJA. Alasannya sih sederhana, pesertanya tidak banyak dan rata-rata kami kenal dengan baik. Lalu dapat rejeki: menang undian belanja gratis setahun dari MATAHARI, hehehe...senangnya...baru kali ini-nih bida dapat 'gratisan' yang besar nilainya.... aku tuh pernah mikir, klo mo apa harsu kerja keras dulu, aku bukan orang yang dekat dengan 'keberuntungan'.

Lalu bulan berikutnya, kita sudah mulai menambah perlengkapan rumah satu per satu sehingga rumah kontrakan kami layak di katakan rumah. Teman-teman dari kantor kadang singgah sekedar tegur sapa. Lengkap dengan kunjungan mami Inggrid hmmmm.....Our rent house is our home sweet home. DanBertus pun bergabung, adik iparku yang gondrong [bused...rambutny lebih 'indah terurai' dibandingkan dengan rambutku!!!! hiks..]

Bulan ketiga, aku dan depete masing-masing sibuk dengan pekerjaan dan targetnya masing-masing,. Yaa...depete pindah kerja dan itu membutuhkan tenaga dan pikiran ekstra untuk menyelesaikan target. Aku ....aku sibuk melamar disana-sini, mulai sekolahan hingga beasiswa... depete sibuk di luar ruangan, aku sibuk di dalam ruang.... berangkat pagi pulang sore. hasilnya: rumah tidak teratur; banyak cucian piring dan baju yang onggok, lantai yang tidak dipel seminggu, kaca jendela yang tertutup debu seinchi...hihi..malu deh klo ke datangan tamu. Akhirnya keputusan pun diambil: We need a servant. Kita cari sana-sini akhirnya dapat: BU TI. Kehadirannya sangat membantu, soalnya sudah ada PATTY, si anjing pom-pom.

Bulan keempat, diwarnai dengan lonjakan bill telpon...huaiksssss....hampir mendekati bilangan 1/2 jeti [2 HP+telpon rumah]. Kita saling mengingatkan supaya sedikit 'tau diri' menggunakan benda sakti dan ajaib ini.

Bulan Mei...bulan yang penuh kehawatiran.... hmmm sudah pasti miskin karna terlalu banyak mengeluarkan pendapatan untuk menutupi bill telpon. Untunglah masih ada aja voucher matahari, so kita masih bisa blanja-blenji bow...memuaskan birahi konsumerisme.....

Juni......bulan penuh harapan, jawaban sekolah dan beasiswa yang kulamar sebelumnya datang dan memberikan jawaban penantian.
NUS-----oks anda ketrima..beasiswa AGS---sorry, we regret....hiks...
ITB menjadi next destination........ujian, eh diundur, kecopetan [hikss-hikss *lebih kencang* softlens-ku]

Kini di bulan Juli, eh Depete mau pindah kerja lagi...OKS...sebelum punya moci-moci sih silahkan aja berburu rupiah dari hutan satu ke hutan yang lain.. AKU masih dipusingkan dengan kegiatan hitung menghitung financial untuk ke Singapore... klo dibandingkan dengan ITB...huih...jaoh banget...mosok mo sekolah ngutang... mana bisa konsen, bukannya sekolah malah sibuk mikir cara bayar utang...hehehe.
gak mau ah...itu bukan pilihanku...
setelah mules2, doa dan tangis........mhmmm, ada cara yang ANEH, tapi menurutku itu win-win solution: Kuliah aja dulu di ITB, lalu setahun ini nyari beasiswa dan klo ketrima ya tahun depan berangkat ke Singapore, klo enggak ya tetep ngelanjut di ITB. mhmmm sepertinya tidak ada yang merugi--selain orang yang perhitungan ekonominya sangat ketat [bu...please deh]
So, next semester I'll be at Bandung...cihuiiii....next year....I hope I'll be at Singapore -amin-
MA[UD] wait for me!!!!
Supaya gak mikir-lagi-dan lagi, aku harus berhenti memikirkan ini dan mengalihkan energinya untuk kegiatan laen.........[16 juli sore menjelang malam, aku dan Depete ke Gramedia untuk membeli Harry Potter and the half-blood prince]
so, aku menyibukkan diri membaca buku ini setiap kali mikir sekolah dan berbagai alternatif yang ada.

thanks to:
01. my lovely husband.... for stay clam and smile
02. my youngest brother....for everything
03. my Bapak & Mama......for understanding and encouraging
04. shallots...........for friendships....so close even half world distance
05. pithiks........for praying, asking and pay attention
06. bu jeanny....for answering all questions
07. all of u that I can not write one by one---

special thanks to my lappy---toto---satellite Toshiba... helping me on typing sending thinking and finding information

Wednesday, July 13, 2005

National University of Singapore OR Institut Teknologi Bandung

NUSorITB(*_@)NUSorITB(*_@)NUSorITB(*_@)NUSor
ITB(*_@)NUSorITB(*_@)NUSorITB(*_@)NUSorITB(*_@)NUSorITB
(*_@)NUSorITB(*_@)NUSorITB(*_@)NUSorITB(*_@)NUSorITB(*_@)NUSorITB
(*_@)NUSorITB(*_@)NUSorITB(*_@)NUSorITB(*_@)NUSorITB(*_@)
NUSorITB(*_@)NUSorITB(*_@)NUSorITB(*_@)NUSorITB(*_@)

confusing???
not really confusing, cause the answer is money.

Rp-Rp-Rp------Singapore
Rp---Bandung

Gundahnya HATIku

Tidak ada kata yang bisa mewakilkan perasaanku saat ini. Kegembiraan, harapan, ketakutan, kekecewaan dan kebingungan bercampur aduk dengan komposisi sedemikian rupa....

Sulit memutuskan, haruskan aku menangis atau tertawa riang.....berteriak atau bertepuk tangan.

Ya...hanya duwit yang bisa membuat semua ketidak-gembiraan berubah menjadi riang yang sempurna...

ya...sekolah itu mahal....seperti iklan LA mild.....
"TANYA KENAPA????"

Saturday, July 02, 2005

JUNI 2, 2005

Few days before this day, we already arranged many planning and the most important one is calling Heinzi's parent. Just saying hello and try to make them stronger.

Today is the day! So, we weak up earlier and make a phone call. 0622-3xxxxx. Hello, Uncle, how are you today? He said that he's not well, so does my aunty. Hmmmm...I understand why they feel so sad until now. I told them that I am accepted in Urban Design-NUS Singpore but I fail in scholarship. Then I asked him about his servis in the church, "never ever thought to leave church, eventhough you still sad you must lean on Jesus" I try to be wise.

Then he told me how they face their day. Crying and blamning... hopeless. Everyday, since sun has showed its smile until its went sleep, they always remember Heinzi; his joke, his voice, his act, his song....
But if we called them, all the pain is gone... "so, please do not forget us...you are my daughter, now! if you forgot me, so what should I do for stay alive? Both of you are our grugs."

If so, 'then 'who' are our drugs?' Then Depete cried again. Silently.

Oh MY Lord, helps us to recover the pain for losing our lovely brother: Heinzi Comardon Damanik.
Happy B'day Heinzi, I know you always smile at us in heaven.
We love you.....I love you....brother.