Wednesday, December 17, 2008

[mencoba] jujur



mama mengajarkan saya dan adik2 untuk selalu jujur. karena takut berdosa dan menjadi anak berbudi, itulah penjelasannya ketika aku bertanya mengapa harus jujur.

saya sudah lupa kapan pertama sekali saya 'tidak jujur...' bahkan yang terakhir kali....-duweengg--- saya terbiasa, dan bisa jadi terlatih untuk tidak jujur.kenyataannya kejujuran kadang tidak cukup untuk bertahan hidup...tsah--- maksutnya, bertahan dalam siklus berteman, bertahan salam sistem pendidikan, dsb-dsb. dosa dan anak berbakti menjadi tidak pentig

'masih lihat lampu di jembatan harbour front yang katanya hemat energi itu?'
'wah...ndak pak, kayaknya saya pulang, projectnya belum selesai...'

padahal, saya gak tau jembatan mana yang sedang dibicaraken.... yang saya tau cuman vivocity dan kanan-kirinya saja...ck-ck..tidak jujurlah saya!

yang saya inget adalah sebuah upaya yang seolah-olah mempertonton kejujuran bahwa saya bahagia. telah saya lakukan sejak lamaaa..... untuk menutup kemungkinan orang-orang untuk bergunjing tentang saya dan kamu. bahwa semua baik dan baik dan baik saja. ruangan selalu penuh canda tawa riang gembira.

yang nyatanya tidak!

karena, saya tanggung semua ini, tanpa kamu tau, kalau saya sedang tidak jujur.

sayang,
berhentilah sebentar...

dan lihat mataku...

dia akan memberitahumu

bahwa hari ini saya sungguh-sungguh tidak bahagia.


ini sebuah kejujuran yang tak terucapkan!

image diunduh dari sini

Monday, December 15, 2008

dia berubah bentuk?


katanya , tidak ada energi yang hilang, tapi bertransformasi menjadi 'bentuk' yang lain.

apakah hal itu juga berlaku untuk cinta?

bahwa energi-cinta akan bertransformasi, berubah menjadi bentuk lain..

entah-lah....

saat ini, aku tersadar betapa bekunya rasa....
....dan mulai bertanya-tanya, 'sedang berubahkah kau, cinta?'